Per November Penciptaan Lapangan Kerja Capai 1,9 Juta

CNN Indonesia
Sabtu, 29 Des 2018 08:17 WIB
Kementerian Ketenagakerjaan mengklaim penciptaan lapangan kerja baru sampai dengan November sudah mencapai 1,9 juta atau mendekati target 2 juta.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan jumlah penciptaan lapangan kerja baru di Indonesia per November 2018 sebanyak 1,9 juta. Realisasi itu masih sedikit lebih rendah dari target tahunan sebanyak 2 juta lapangan pekerjaan baru.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Ketenagakerjaan Khairul Anwar mengatakan pemerintah masih optimistis target penciptaan lapangan pekerjaan sebanyak 2 juta tahun ini tercapai. Pasalnya, dengan realisasi penciptaan lapangan kerja per November yang sudah berhasil mencapai 1,9 juta, maka butuh 100 ribu lagi untuk memenuhi target.

"Tercapai kok, data terakhir sudah 1,9 juta sekian target kan 2 juta," kata Khairul, Jumat (28/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Khairul mengatakan data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan jumlah penciptaan lapangan kerja sejak 2015 sampai 2017 selalu melebihi target. Pada 2015 misalnya, pemerintah mencatat jumlah lapangan pekerjaan baru yang berhasil tercipta sebanyak 2.886.288. Pada 2016, penciptaan lapangan kerja sebanyak 2.448.916 dan 2017 sebanyak 2.669.469.


Seperti diketahui, pemerintah memiliki program penciptaan lapangan pekerjaan baru sebanyak 10 juta dalam lima tahun. Bila dijumlah sejak 2015, maka sudah ada 9.904.673 lapangan pekerjaan baru hingga November tahun ini.

Khairul tak menyebut lebih detil sektor mana saja yang paling banyak menciptakan lapangan pekerjaan baru sepanjang tahun ini. "Detil sektor belum ada," imbuh Khairul.

Dari sisi tingkat kelulusan karyawan di Indonesia, pekerja dengan lulusan SMP ke bawah masih menjadi yang terbanyak. Jumlahnya, mencapai 58,76 persen dari total pekerja. Sisanya, sebanyak 29,07 persen merupakan lulusan SMK dan SMA.

Sedangkan pekerja dengan lulusan diploma dan universitas hanya 12,17 persen. Bila dibandingkan dengan 2015 lalu, pekerja dengan lulusan SMP ke bawah selalu menjadi yang terbanyak. Begitu juga dengan jumlah karyawan lulusan diploma dan universitas yang selalu menjadi paling sedikit.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER