Sejumlah analis menilai kinerja reksa dana pasar uang bisa menjadi yang terbaik tahun lalu karena aset yang masuk dalam reksa dana tersebut mendapatkan sentimen positif dari faktor eksternal berupa kenaikan bunga The Fed.
Arief menuturkan reksa dana pasar uang berisikan deposito dan sukuk atau obligasi yang memiliki jatuh tempo di bawah satu tahun. Ketika The Fed menaikkan suku bunganya, BI mengikuti langkah The Fed sehingga perbankan juga mengerek suku bunga deposito agar nasabah tak melarikan dananya ke luar negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau bunga deposito naik, jadi kan imbal hasil deposito yang dibeli oleh perusahaan asset management itu juga naik," kata Arief.
Kinerja reksa dana pasar uang Bahana TCW Investment Management hampir serupa dengan industri. Soni menyebut penyumbang imbal hasil tertinggi sepanjang tahun lalu berasal dari reksa dana pasar uang, yakni sekitar 5-9 persen.
"Imbal hasil yang positif karena instrumen pasar uang tidak terpengaruh sentimen pasar," tutur Soni.
Beberapa produk reksa dana pasar uang Bahana TCW Investment Management yang mencetak imbal hasil, di antaranya Bahana Liquid Priority Fund sebesar 10,47 persen dan Bahana Likuid Plus 6,26 persen.
Berbeda dengan Bahana TCW Investment Management, Jemmy mengaku jenis reksa dana yang paling banyak memberikan imbal hasil pada 2018 adalah reksa dana campuran sebesar 10-23 persen. Sementara, reksa dana pasar uang hanya 5,7 persen.
"Di industri reksa dana pasar uang memang masih positif karena dana diinvestasikan sebagian besar pada deposito atau obligasi dibawah satu tahun yang tidak mengalami penurunan harga melebihi besar kupon tahunan," jelas Jemmy.
Adapun, Infovesta Utama mencatat lima produk reksa dana pasar uang yang berhasil memberikan imbal hasil terbesar sepanjang 2018, yakni Emco Pasar Uang Berkembang milik PT Emco Asset Management sebesar 33,62 persen, Cipta Dana Lancar milik PT Ciptadana Asset Management sebesar 13,59 persen, Bahana Liquid Priority Fund milik Bahana TCW Investment Management sebesar 10,47 persen, Cipta Dana Tunai milik Ciptadana Asset Management sebesar 6,9 persen, dan Prospera Dana Lancar yang diterbitkan oleh PT Prospera Asset Management sebesar 6,71 persen.
Sejumlah pihak dari pelaku usaha dan analis optimistis kinerja reksa dana saham akan sembuh pada tahun ini. Jumlah imbal hasilnya diprediksi lebih unggul dari reksa dana lain, khususnya reksa dana pasar uang.
Jemmy mengatakan pasar saham secara historis selalu bergerak positif pada tahun politik. Kebetulan, tahun ini akan diselenggarakan pemilihan presiden (pilpres) pada April mendatang.
Apalagi, Arief melihat dalam dua minggu terakhir performa IHSG cukup positif. Pekan lalu saja, IHSG menembus rekornya dalam dua hari berturut-turut dan berakhir di level 6.361.
"Kalau kondisi domestik terus bagus, ada kemungkinan reksa dana saham bisa lebih tinggi tahun ini daripada produk lain," ujar Arief.
Reksa dana saham juga terbilang lebih atraktif dibandingkan dengan produk reksa dana lainnya, seperti campuran, pendapatan tetap, dan pasar uang. Dengan demikian, potensi untung yang diraih dari investasi reksa dana saham jauh lebih besar dengan catatan ekonomi dalam negeri dan eksternal positif.
"Dari eksternal tetap harus diperhatikan sentimen perang dagang. Ada kemungkinan perang dagang melunak, tapi tetap harus dilihat," pungkas Arief.(aud/agt)