Jakarta, CNN Indonesia -- Penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) pada perdagangan hari ini terancam aksi ambil untung
(profit taking) oleh pelaku pasar usai mencatakan rekor tertinggi di tahun ini. Indeks berhasil menyentuh level 6.408 pada kemarin, Selasa (15/1).
Analis CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan bila bursa saham Asia dan rupiah melempem hari ini, Rabu (16/1), dampaknya bukan tidak mungkin pasar saham Indonesia ikut lengser ke teritori negatif.
"Jika rupiah dan bursa saham Asia kembali melemah maka dapat menghalangi kenaikan IHSG," kata Reza melalui risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rupiah pada sore kemarin cukup kokoh di level Rp14.093 per dolar Amerika Serikat (AS). Apabila dibandingkan dengan hari sebelumnya, rupiah bertengger di area Rp14.100 per dolar AS.
Bursa saham Asia juga menunjukkan kegagahannya. Terlihat, indeks Nikkei225 di Jepang naik 0,96 persen, indeks Kospi di Korsel1,58 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong 2,02 persen.
"Tetap antisipasi terhadap sentimen yang dapat membuat laju IHSG berbalik turun," terang Reza.
Reza cukup optimistis IHSG bisa kembali menembus rekornya pada penutupan sore nanti, tapi dengan catatan bahwa sentimen terhadap indeks tetap positif. Ia meramalkan IHSG bergerak dalam rentang
support 6374-6388 dan
resistance 6.425-6.453.
Di sisi lain, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan IHSG masih punya amunisi dari sentimen
januari effect, sehingga peluang untuk kembali menguat terbuka lebar.
Januari effect adalah fenomena yang memperlihatkan penguatan sejumlah saham setiap awal tahun atau tepatnya Januari. Dengan sentimen ini, pelaku pasar asing dan lokal umumnya tertarik untuk memborong saham.
"IHSG diprediksi menguat,
support 6.308-6.358
resistance 6.433-6.458," papar Dennies melalui risetnya.
Adapun, penguatan indeks kemarin tak lepas dari aliran dana asing yang akhirnya mencatatkan beli bersih
(net buy) di
all market mencapai Rp1,91 triliun. Kemudian,
net buy di pasar reguler tercatat sebesar Rp840,72 miliar.
Kondisi itu juga seiring dengan pergerakan bursa saham Wall Street yang menguat tadi malam. Lihat saja, Dow Jones naik 0,65 persen, S&P500 1,07 persen, dan Nasdaq Composite 1,71 persen.
(aud/agi)