The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG Diramal Berada di Zona Hijau

CNN Indonesia
Kamis, 31 Jan 2019 07:51 WIB
IHSG diprediksi menguat jelang akhir pekan ini. Keputusan The Fed yang menahan suku bunga acuan dalam rapat kemarin menjadi penopang utama kekuatan indeks.
Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat jelang akhir pekan ini, Kamis (31/1). Keputusan The Fed yang menahan tingkat suku bunga acuan di level 2-2,5 persen dalam rapat kemarin menjadi penopang utama kekuatan indeks.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan keputusan itu sesuai ekspektasi pasar sebelumnya. Walhasil, potensi pasar saham untuk bangkit (rebound) terbuka lebar.

"Tapi melihat kenaikan IHSG sejak awal tahun kemarin saya rasa di level saat ini ditahannya suku bunga the fed sudah priced in," ungkap Dennies.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dengan demikian, penguatan IHSG pun diramalkan tak signifikan dibandingkan dengan penutupan kemarin. Apalagi, IHSG saat ini berada di level yang tak lagi murah.

"IHSG diprediksi menguat, support 6.425-6.444 resistance 6.473-6.483," terang Dennies.

Namun, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengungkapkan dari sisi teknikal IHSG terlihat masih sulit untuk melesat lebih tinggi dari posisi saat ini. Pasalnya, sudah beberapa hari terakhir IHSG berada di area jenuh beli (overbought). Maklum, indeks sempat mencatatkan rekor berkali-kali sepanjang bulan ini.


"Sehingga diperkirakan IHSG bergerak cenderung tertekan dengan support resistance 6.425-6.500," papar Lanjar.

RTI Infokom mencatat IHSG kemarin menguat 0,43 persen ke level 6.464. Pelaku pasar asing kembali mencatatkan beli bersih (net buy) di pasar reguler sebesar Rp304,98 miliar.

Hal ini seiring dengan pergerakan di bursa saham Wall Street yang juga menguat tadi malam. Dow Jones naik 1,77 persen, S&P500 naik 1,55 persen, Nasdaq Composite naik 2,2 persen.


Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya tidak berubah pada Rabu (30/1) waktu setempat, sejalan dengan ekspektasi pasar. Hal ini menegaskan posisi dovish yang dijalankan dengan menundang kenaikan suku bunga.

Dalam mendukung tujuan untuk mendorong lapangan kerja maksimum dan stabilitas harga, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan untuk mempertahankan kisaran target untuk suku bunga acuan federal fund pada 2,25 persen-2,50 persen.

Bank sentral mengatakan dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan selama dua hari. Komite terus melihat ekspansi berkelanjutan dari kegiatan ekonomi, kondisi pasar tenaga kerja yang kuat, dan inflasi mendekati sasaran dua persen sebagai hasil yang paling mungkin.

"Melihat perkembangan ekonomi, keuangan global dan tekanan inflasi yang diredam, Komite bersabar dalam menentukan penyesuaian di masa mendatang," ungkap Gubernur The Fed Jerome Powell.

(aud/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER