Gunung Raja Paksi Bakal Melantai di Bursa Efek

CNN Indonesia
Jumat, 01 Feb 2019 12:26 WIB
Gunung Raja Paksi, produsen besi dan baja, akan melantai (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi itu akan dilaksanakan pada semester I 2018.
Gunung Raja Paksi, produsen besi dan baja, akan melantai (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi itu akan dilaksanakan pada semester I 2018. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen besi dan baja, PT Gunung Raja Paksi, akan menawarkan saham perdananya kepada publik atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hajatan itu ditargetkan bisa terlaksana pada semester I 2018.

Direktur Utama Gunung Raja Paksi Aloysius Maseimilian mengatakan perseroan akan melepas sebanyak 10 persen saham kepada publik. Dari gelaran IPO ini, perseroan menargetkan bisa mengantongi dana segar Rp1 triliun hingga Rp2 triliun.

"Harapannya (raihan dana) minimal Rp1 triliun. Kalau bisa dapat Rp2 triliun, kenapa tidak," katanya di Cikarang, Kamis (31/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dana yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan pengembangan pabrik dan tambahan modal kerja. Saat ini, perusahaan yang tergabung dalam grup Gunung Steel Group itu memiliki kapasitas produksi sebesar 2,8 juta ton per tahun. Namun demikian, perseroan baru memproduksi sebanyak 1,5 juta ton per tahun.

Dengan jumlah tersebut, perseroan mampu memenuhi kebutuhan domestik, sekaligus melakukan ekspor. Beberapa negara tujuan eskpor Gunung Raja Paksi, antara lain Malaysia, Singapura, Vietnam, Sri Lanka, New Zealand, dan Australia.

Terbaru, perusahaan yang memiliki pabrik di Cikarang ini baru saja mengirim 300 ton baja struktur ke Sri Lanka dan 400 ton plat baja ke Australia.


Aloysius mengatakan tahun ini perusahaan menargetkan kenaikan ekspor sebesar 30 persen menjadi 72 ribu dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 56 ribu ton.

"Kebutuhan pasar domestik sebanyak 15 juta ton per tahun. Jadi, pasar kami 95 persen masih domestik," tandasnya. (ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER