Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diramal bangkit (
rebound) pada akhir pekan ini, Jumat (8/2). Sentimen positif berasal dari data cadangan devisa (
cadev) per Januari 2019.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan data cadev terbilang masih cukup baik, meski jumlahnya turun tipis dibandingkan posisi Desember 2018. Ia pun memperkirakan IHSG masih akan berada di area 6.500 hari ini.
"IHSG diprediksi menguat, penguatan didorong oleh data cadangan devisa yang dinilai cukup baik," ucap Dennies melalui risetnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank Indonesia (BI) mencatat cadev pada akhir bulan lalu turun tipis dari US$120,7 miliar pada akhir Desember 2018 menjadi US$120,1 miliar. BI menyebut penurunan ini disebabkan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Kemudian, pasar saham masih akan diuntungkan oleh nilai tukar rupiah yang betah bergerak di area Rp13.900 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah kemarin bergerak dalam rentang Rp13.922-Rp13.988 per dolar AS.
"Secara teknikal peluang penguatan masih terbuka," terang Dennies.
Ia meramalkan IHSG berada dalam level
support 6.492-6.514 dan
resistance 6.560-6.584.
Di sisi lain, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah meramalkan IHSG bisa tembus ke level 6.600 pada sore ini secara teknikal. Namun, sebenarnya IHSG sedang berada dalam area konsolidasi.
"Diperkirakan IHSG mencoba
break out upper bollinger bands hingga
resistance 6.600," kata Lanjar dalam risetnya.
Sebagai informasi, IHSG kemarin ditutup melemah 0,17 persen atau 11,41 poin ke level 6.536. Padahal, pelaku pasar asing kembali mencatatkan beli bersih
(net buy) di pasar reguler sebesar Rp289,16 miliar.
Kondisi tersebut sejalan dengan pergerakan di bursa saham Wall Street yang juga negatif tadi malam. Bila dirinci, Dow Jones turun 0,87 persen, S&P500 turun 0,94 persen, dan Nasdaq Composite turun 1,18 persen.