Laba 2018 Merosot, GMF Gencar Cari Klien Tahun Ini

CNN Indonesia
Rabu, 20 Feb 2019 12:36 WIB
PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF) mengaku akan mendorong kerja sama strategis dan memperbanyak kontrak layanan perawatan pesawat pada 2019.
Petugas teknisi mengecek turbin salah satu mesin di komplek hanggar GMF AeroAsia, Cengkareng. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMF), entitas usaha Garuda Indonesia Grup, mengaku akan mendorong kerja sama strategis dan memperbanyak kontrak layanan perawatan pesawat pada 2019 demi mendorong kinerja keuangan.

Direktur Utama GMF Iwan Joeniarto menyampaikan tahun ini akan banyak aksi korporasi dan pengembangan usaha, termasuk pembentukan anak usaha baru. GMF juga terus berusaha memperbanyak kontrak dari pelanggan total solution.

Demi meningkatkan kapasitas dan kapabilitas perseroan, GMF mengakselerasi implementasi kerja sama strategis dengan Air France Industries KLM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke depan, kami akan meningkatkan kapabilitas untuk mesin pesawat sehingga bisa menaikkan profit margin (margin laba). Selain itu, kami akan membuat alternatif skema pembayaran bagi pelanggan GMF," terang Iwan.


Sepanjang 2018, GMF mengantongi laba tahun berjalan sebesar US$30,5 Juta atau merosot hingga 40 persen dari raihan laba tahun sebelumnya yang mencapai US$50,9 juta.

Menurut Iwan, laba menyusut karena kenaikan beban material subkontrak dan beban keuangan lain akibat depresiasi mata uang yang mempengaruhi kondisi pelanggan domestik GMF. Beban material subkontrak meningkat beriringan dengan naiknya porsi segmen bisnis mesin pesawat.

Dari sisi operasional, perseroan membukukan pendapatan senilai US$470 Juta sepanjang 2018, atau naik sebesar 7 persen dibanding pendapatan tahun sebelumnya US$439 Juta.

Pendapatan dari grup berkontribusi sebesar 55 persen, sedangkan dari nongrup sebesar 45 persen. Adapun, peningkatan pendapatan dari nongrup cukup signifikan dibandingkan tahun 2017 sebesar 36 persen.


"Peningkatan pendapatan nongrup ini menunjukkan konsistensi GMF mendapat kepercayaan dari maskapai di luar grup. Kami terus meningkatkan pendapatan nongrup sebagai bukti kami memiliki kualitas dan daya saing di industri MRO," tegas Iwan.

capaian kinerja GMF pada tahun lalu menunjukkan pergeseran bisnis sesuai dengan rencana kerja perusahaan. Terbukti dari pendapatan segmen bisnis perawatan mesin pesawat yang tumbuh sebesar 61,5 persen dalam perhitungan tahunan.

GMF mencatatkan pendapatan sebesar US$116,5 Juta yang diraih dari perawatan mesin pesawat. Pertumbuhan juga dialami segmen bisnis komponen pesawat yang naik sebesar 5,6 persen secara tahunan.

(uli/lav)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER