Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator bidang Kemaritiman
Luhut Binsar Pandjaitan mengaku pernah merogoh kocek hingga miliaran rupiah demi membantu program pembersihan
Sungai Citarum pada tahun lalu. Kala itu, pemerintah pusat sudah mencanangkan program tersebut, tetapi belum mengalokasikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (
APBN) khusus terkait hal itu.
Luhut mengatakan program pembersihan Sungai Citarum dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat sebagai Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) dan dibantu oleh Tentara Nasional Indonesia per 1 Februari 2018. Di dalam program itu, pembersihan Citarum dilakukan oleh aparat TNI yang disebutnya sangat cepat dan rapi.
Hanya saja, lantaran kekurangan anggaran, ia khawatir TNI tidak bisa mendapatkan konsumsi dan logistik sebagai kompensasi membersihkan Sungai Citarum. Tak hanya itu, ia juga sedih melihat TNI juga harus merogoh kocek secara pribadi meski pembersihan Citarum adalah program nasional.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya dulu sempat kasih berapa miliar untuk Citarum, kalau tidak nanti tentaranya tidak bisa makan. Sementara itu, kalau mengajukan lewat APBN akan butuh waktu," jelas Luhut, Kamis (28/2).
Namun di tahun ini, ia tak perlu lagi buka dompet untuk Citarum lantaran pemerintah sudah menganggarkan Rp605 miliar. Program Citarum Harum akan berlangsung selama lima tahun hingga ya selesai 2024 nanti.
Menurutnya, anggaran ini bisa turun setelah seluruh kementerian dan lembaga terkait menyerahkan rencana kerja dan hasil yang ingin dicapai dalam program pembersihan Citarum. Dalam Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai Citarum, terdapat 16 kementerian dan lembaga yang mengurus Citarum.
"Citarum ini dipimpin Dansatgas yaitu Gubernur Jawa Barat, ini kami sudah susun apa saja yang mau dibuat, dan dibuat akan ada di mana saja setelah itu apa target yang ingin dicapai? Pembersihan Citarum ini kami bagi 22 sektor, dan kami mau ada satu showcase yang benar-benar menunjukkan Citarum (bersih)," terang dia.
Meski sempat menggunakan uang pribadi, ia cukup senang lantaran program Citarum Harum mendapat pengakuan dari Bank Dunia dan World Economic Forum (WEF) sebagai program champion di dalam penanganan sampah.
"Ternyata mereka (WEF dan Bank Dunia) melihat Citarum ini begitu maju. Padahal sederhana saja sih, taruh saja tentara di situ," tutur dia.
Sungai Citarum adalah sungai sepanjang 269 kilometer (km) yang mengalir dari Gunung Wayang di Bandung Selatan dan mengairi 12 kabupaten dan kota di Jawa Barat. Sungai Citarum sempat dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia oleh Bank Dunia karena seluruh limbah industri dibuang ke sungai ini, sementara reservoir air bersih di Bandung berasal dari sungai Citarum.
(glh/agi)