The Fed Tak Akan Terburu-buru Mengubah Kebijakan Suku Bunga

CNN Indonesia
Senin, 11 Mar 2019 12:39 WIB
Gubernur bank sentral AS The Fed Jerome Powell menyatakan tak akan terburu-buru mengubah kebijakan suku bunga acuan, walau kondisi ekonomi sedang bagus.
Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell menyatakan pihaknya tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga acuan. (REUTERS/Jim Young)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur bank sentral Amerika Serikat (ASFederal Reserve Jerome Powell mengatakan tidak akan terburu-buru dalam mengubah kebijakan suku bunga acuan. Ia mengatakan bank sentral akan mengambil kebijakan suku bunga dengan pendekatan dan alasan terukur, sambil menjelaskan bahwa ekonomi AS saat ini sedang dalam kondisi yang bagus.

"Jadi apa yang kami lakukan adalah apa yang kami sudah katakan bahwa kami akan menunggu dan melihat bagaimana kondisi yang berkembang sebelum kami melakukan perubahan pada kebijakan suku bunga kami dan itu berarti ya 'bersabar'," katanya seperti dikutip dari CNN.com, Senin (11/3).

Powell mengatakan selain bersabar, ia mengatakan bank sentral juga tidak akan pernah mendengarkan serangan politik yang diberikan oleh Presiden Amerika Serikat dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan suku bunga acuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan politik tersebut tidak akan mempunyai pengaruh apa-apa terhadap kebijakan bank sentral, termasuk terhadap penurunan suku bunga acuan.


Ia memastikan kebijakan yang diambil bank sentral murni dilakukan karena pertimbangan manfaat. Perubahan kebijakan suku bunga acuan akan diambil kalau bank sentral berkeyakinan bahwa kebijakan tersebut nantinya benar dan bermanfaat untuk masyarakat AS.

"Jadi tidak ada pengaruh (serangan politik). Dan penting juga bagi masyarakat untuk memahami bahwa kami akan selalu membuat keputusan berdasarkan apa yang kami rasa benar dan bermanfaat bagi masyarakat AS," katanya.

Powell mengatakan Januari kemarin, The Fed memang menahan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan. Tapi kebijakan tersebut bukan dilakukan sebagai bagian untuk menuruti keinginan Presiden Trump. 

Kebijakan diambil karena kondisi ekonomi global menunjukkan adanya gejala pelambatan. Selain itu, kebijakan juga diambil karena risiko yang menghantui ekonomi AS cenderung meningkat.

(cnn.com/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER