Jokowi Ingin Punya Menteri Investasi dan Ekspor

CNN Indonesia
Selasa, 12 Mar 2019 14:12 WIB
Jokowi menyatakan ingin punya menteri yang khusus mengurusi investasi dan ekspor. Keinginan muncul karena investasi dan ekspor Indonesia kalah dari tetangga.
Presiden Jokowi ingin memiliki menteri investasi dan ekspor agar kinerja ekonomi bisa terus membaik. (Dok. Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa dirinya ingin memiliki Kementerian Investasi dan Kementerian Ekspor. Keinginan tersebut muncul karena pemerintah masih punya masalah besar dalam investasi serta ekspor.

Masalah tersebut berkaitan dengan nilai investasi yang sampai dengan saat ini masih masih kecil di banding negara tetangga, seperti; Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, hingga Vietnam. Ia tak ingin ketertinggalan tersebut tersebut terus berlarut-larut.

"Saya sudah sampaikan baru seminggu yang lalu dalam forum rapat kabinet, saya bertanya apakah perlu dalam situasinya seperti ini yang namanya menteri investasi dan menteri ekspor, khusus," kata Jokowi dalam sambutan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi Tahun 2019, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Selasa (12/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi menyebut seharusnya dalam kondisi perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok, Indonesia bisa menarik masuk investor. Namun, menurutnya yang terjadi saat ini justru para investor memilih masuk ke Vietnam.


Salah satunya investor yang bergerak di bidang industri mebel. Jokowi mengatakan saat ini banyak industri mebel dari China yang cenderung lebih suka masuk ke Vietnam.

Calon presiden petahana tersebut mengaku heran dengan kecenderungan tersebut. Maklum, Indonesia saat ini merupakan produsen kayu serta rotan.

"Kayu ada di kita, raw material ada di kita, kayu ada di kita, bambu ada di kita, apa yang salah dari Indonesia? Apa yang keliru dari Indonesia?" ujarnya.


Bukan hanya investasi, dari sisi ekspor Jokowi  juga mengatakan Indonesia kalah dengan Vietnam. Untuk tujuan ke Amerika Serikat saja,  Jokowi mengatakan Indonesia hanya bisa menguasai 3 persen pasar AS.

Sementara itu, Vietnam justru menguasai pasar sekitar 16 persen. "Artinya apa? Kita kalah rebutan, kalah merebut investasi, kalah merebut pasar. Saya rasa ini tanggung jawab kita semuanya," katanya.

Jokowi negara di Uni Eropa ada yang memiliki Kementerian Investasi maupun Kementerian Ekspor secara terpisah. "Dari sisi kelembagaan memang kita harus memiliki Menteri Investasi dan Menteri Ekspor. Dua menteri. Tapi nanti kalau sudah ada menteri juga enggak nendang yang salah kita semuanya," ujarnya.

[Gambas:Video CNN] (fra/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER