Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia akan mendapat aliran
investasi senilai US$1 miliar atau setara Rp14 triliun (berdasarkan asumsi Rp14.000 per dolar AS) dari Vinci Construction, perusahaan jasa konstruksi yang menjadi investor pembangunan sirkuit balapan
MotoGP 2021. Sirkuit tersebut akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Direktur Utama PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Coporation/ITDC) Abdulbar Mansoer mengatakan hal ini ditandai dengan penandatanganan komitmen antara Vinci dan ITDC belum lama ini.
Dalam komitmen itu, Vinci memberikan aliran investasi dengan jangka waktu selama 15 tahun. Rencananya, Vinci tidak hanya membangun sirkuit, namun juga akan membangun sarana dan prasarana pendukung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Vinci akan bangun sirkuit, convention center, hotel, rumah sakit khusus. Sementara ITDC hanya infrastruktur dasar, misalnya jalan sepanjang 11 kilometer, masjid, pantai, dan lainnya," ucap Abdulbar di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (11/3).
Meski begitu, pembangunan sirkuit dan kelengkapannya baru dimulai pada September 2019. Targetnya, seluruh persiapan terkait infrastruktur akan rampung pada akhir 2020. Dengan begitu, per 2021 sudah bisa digunakan untuk perlombaan bagi pembalap sekelas Valentino Rossi dan lainnya.
Sementara saat ini, proses pembangunan masih dalam tahap penyesuaian konsep dengan Dorna, pihak penyelenggara balapan MotoGP. Rencananya, konsep sirkuit yang digunakan, yaitu memanfaatkan jalan raya yang sudah ada alias
street circuit.Dengan konsep ini, maka pembangunan sirkuit tidak hanya bisa digunakan untuk perhelatan balapan MotoGP saja. Namun ketika balapan tidak sedang digelar, pemerintah tetap bisa memanfaatkan jalan tersebut untuk menunjang konektivitas di KEK Mandalika, termasuk menuju ke titik wisata.
"Kami bangun jalan yang akan digunakan saat balapan. Kalau tidak ada balapan, nanti seperti Nusa Dua menjadi jalan kawasan saja. Ini pertama di dunia untuk MotoGP," katanya.
Sedangkan infrastruktur yang sudah ada saat ini, yaitu Bandar Udara Internasional Lombok beserta landasan pacu. Lalu beberapa titik pariwisata, khususnya pantai di pesisir Lombok.
Di sisi lain, Abdulbar mengatakan ada pula persiapan lain di luar infrastruktur dasar yang masih harus dikejar oleh pemerintah, yakni membangun penginapan-penginapan dengan kelas memadai di sekitar KEK Mandalika.
Namun, menurutnya, lantaran hal ini cukup membutuhkan waktu, maka pemerintah sejatinya bisa menggunakan kawasan Nusa Dua, Bali sebagai alternatif tampung peserta dan penonton. Hanya saja, ini perlu ditunjang dengan persiapan transportasi Mandalika-Nusa Dua.
"Kalau menyeberang mungkin butuh 30 menit dengan pesawat, dengan speedboat butuh dua jam, jadi harus disiapkan," jelasnya.
(uli/agi)