Jakarta, CNN Indonesia -- PT
MRT Jakarta mengungkapkan uang atau saldo dalam kartu yang dimiliki penumpang Moda Raya Terpadu (Mass Rapid Transit/MRT) Jakarta tidak akan kembali bila penumpang turun sebelum stasiun tujuan. Direktur Keuangan dan Administrasi MRT Jakarta Tuhiyat mencontohkan, misalnya ada penumpang yang membeli
tiket perjalanan dari
Stasiun Lebak Bulus menuju Senayan.
Pada pembelian tiket perjalanan, maka penumpang perlu membayar tarif untuk tujuh stasiun yang dilalui untuk ke Senayan. Setelah kereta berjalan, tiba-tiba penumpang rupanya berubah pikiran dan merasa perlu turun di Stasiun Blok M.
Dari Stasiun Lebak Bulus ke Stasiun Blok M sejatinya penumpang hanya perlu membayar tarif untuk empat stasiun saja. Artinya, biaya perjalanan yang dikeluarkan seharusnya lebih rendah ketimbang bila penumpang berhenti di Stasiun Senayan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, ia mengatakan kelebihan biaya atas tiket perjalanan yang sudah terlanjur dipesan itu tidak bisa dikembalikan. Pasalnya, stasiun tujuan di tiket perjalanan tidak bisa berubah.
"Karena tarif (di tiket perjalanan) sudah ditentukan, tapi misal saya mau turun di Blok M, itu boleh, tapi tidak ada pengembalian (saldo)," ujar Tuhiyat di kantornya, Jumat (22/3).
Perlakuan berbeda justru diberikan kepada penumpang yang kebablasan dari stasiun tujuan. Misalnya, penumpang berangkat dari Stasiun Lebak Bulus menuju Senayan, maka penumpang perlu membayar atas tujuh stasiun yang dilalui.
Namun, penumpang rupanya berubah pikiran atau kebablasan sampai Stasiun Dukuh Atas, empat stasiun setelah Stasiun Senayan. Maka, penumpang harus membayar kekurangan biaya perjalanan atas empat stasiun yang dilalui tersebut.
"Tapi kalau turun di Dukuh Atas, itu ada penyesuaian (yang harus dibayar). Jadi kalau turun lebih dulu (dari stasiun tujuan) tidak dikembalikan, kalau lebih ada penyesuaian," ungkapnya.
[Gambas:Video CNN]
Lebih lanjut ia mengatakan kekurangan biaya perjalanan yang harus dibayar penumpang itu bisa dilakukan ketika penumpang tiba di stasiun tujuan, lalu tinggal mendatangi gerai tiket dan membayar kekurangan biaya. Nanti, sambungnya, akan ada petugas yang membantu penumpang.
"Itu ada di dalam peron stasiun, jadi penumpang tidak perlu keluar (peron). Tinggal tambah saja pembayarannya," katanya.
Saat ini, MRT Jakarta masih menjalani tahap uji coba publik dari 12 Maret lalu sampai 23 Maret besok. Pada masa uji coba ini, masyarakat yang ingin menjajal moda transportasi massal teranyar di Ibu Kota DKI Jakarta itu, hanya perlu melakukan pendaftaran dalam jaringan (
online).
Lalu, pada Minggu (24/3) besok, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal meresmikan langsung MRT Jakarta. Setelah itu, pada 25-31 Maret 2019 akan digelar tahap operasi komersial gratis dari pukul 05.30-22.30 WIB. Baru pada 1 April 2019, tahap operasi komersial berbayar bakal diberlakukan. Pada tahap ini, masyarakat perlu membayar sesuai tarif perjalanan yang berlaku.
Sayangnya, sampai saat ini belum ada keputusan tarif perjalanan MRT Jakarta dari pihak Pemprov DKI Jakarta dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Usulan terakhir dari Pemprov DKI Jakarta adalah Rp10 ribu per 10 kilometer (km).
(uli/agt)