Pemilu Usai, Darmin Optimistis Investasi Asing Bakal Deras

CNN Indonesia
Rabu, 17 Apr 2019 17:17 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimis investasi asing akan lebih banyak masuk ke Indonesia setelah gelaran Pemilu rampung.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimis investasi asing akan lebih banyak masuk ke Indonesia setelah gelaran Pemilu rampung. (CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution optimis investasi asing akan lebih banyak masuk ke Indonesia setelah gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) rampung. 

"Kalau investasi iya, tentu akan membuat menjadi lebih pasti dan lebih jelas. Tapi ya itu harus selesai dulu pemilu-nya, benar-benar hasilnya maksud saya. Itu kemudian tentu saja akan membuat orang mengambil keputusan ya," ujar Darmin dikutip dari Antara, Rabu (17/4).

Darmin menyebut kontribusi investasi bagi pertumbuhan ekonomi masih relatif baik dengan pertumbuhan di kisaran 6,7 hingga 7 persen. Kondisi ini diiringi konsumsi yang masih tumbuh di kisaran 5-5,1 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita akan bisa bertahan di 5,2 persen dan 5,3 persen di 5,3, akan ada di situ. Jadi keuntungan kita sebagai negara dengan penduduk yang besar adalah dunia boleh melambat, kita belum tentu ikut," kata Darmin.


Menurut pria yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia itu, lima tahun ke depan situasi ekonomi domestik akan sangat terpengaruh oleh kondisi global saat ini. Ia menuturkan, apa yang direncanakan dan sudah dipersiapkan oleh pemerintah dua atau tiga tahun lalu, tiba-tiba dikejutkan dengan perang dagang antara Amerika Serikat dan China.

"Tadinya Amerika terutama Donald Trump optimistis bahwa dia pasti menang perang dagang. Sekarang semuanya kena ya kan. Sekarang semuanya kena, melambat, ekonomi dunia sedang melambat," terang Darmin.

Ia menambahkan, di tengah kondisi ekonomi global yang masih diselimuti ketidakpastian, pemerintah berupaya agar kinerja ekspor dalam neraca perdagangan dapat dipertahankan tetap positif. Dengan demikian, Indonesia tidak dianggap sebagai negara yang berisiko.

"Kita sedang menyiapkan pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi. Kita juga sedang mempercepat reforma agraria dan macam macam, itu tetap penting. Tetapi ada yang lebih mendesak sekarang, yaitu ekspor," terang Darmin.


Sementara itu, Insutute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan investor asing akan kembali aktif atau "tancap gas" di pasar saham usai Pemilu 2019.

"Nanti setelah Pilpres investor asing akan 'tancap gas' lagi, akan masuk karena bagaimanapun kita (Indonesia) tetap pasar yang prospektif tumbuhnya di atas lima persen," kata peneliti Indef Bhima Yudhistira.

Bhima menjelaskan menjelang Pilpres 2019, investor asing cenderung untuk melakukan jual bersih (net sell). Dia menyebutkan selama seminggu terakhir "nett sell" dari investor asing mencapai Rp1,06 triliun. Namun, pekan depan kegiatan beli saham diperkirakan sudah mulai bergeliat kembali.

"Asing itu melakukan penjualan bersih saham sepekan terakhir cukup besar, investor asing cukup sensitif terhadap isu-isu Pemilu, mereka lebih menahan diri, siapapun yang menang bukan itu masalahya tapi ke arah 'behaviour' asing aja yang sedikit menghindar sementara," ungkap dia.


Sebagai informasi, dua pekan terakhir sebelum Pemilu, IHSG menguat tipis 0,08 persen. Sementara usai pemilu 2014, IHSG menjulang 22,3 persen, usai pemilu 2009 melonjak 87 persen dan usai pemilu 2004 naik 44,6 persen. (antara/agi)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER