Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar
rupiah berada di posisi Rp14.251 per
dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot Kamis (2/5). Posisi ini menguat 0,01 persen dibanding penutupan Selasa (30/4) sebesar Rp14.256 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.245 per dolar AS, melemah dari posisi hari sebelumnya Rp14.215 per dolar AS.
Sore hari ini, sebagian besar mata uang utama Asia justru melemah terhadap dolar AS. Ringgit Malaysia melemah 0,07 persen, baht Thailand melemah 0,15 persen, peso Filipina melemah 0,23 persen. Kemudian yen Jepang melemah 0,15 persen, won Korea melemah 0,2 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu yuan China tak bergerak, sedangkan dolar Singapura dan dolar Hong Kong menguat tipis masing-masing 0,01 persen.
Di sisi lain, mata uang sejumlah negara maju menguat. Euro menguat 0,13 persen, poundsterling menguat 0,15 persen, dan dolar Australia menguat 0,16 persen. Sedangkan dolar Kanada dan franc Swiss melemah 0,01 persen dan 0,09 persen.
Analis sekaligus Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim menjelaskan pernyataan The Fed terkait perekonomian AS yang solid mendorong penguatan dolar AS terhadap mata uang lainnya.
Namun, di sisi lain, sinyal kuat kesepakatan dagang antara AS dan China mendorong penguatan mata uang Asia. Selain itu, ada spekulasi terkait kemajuan pembicaraan Brexit antara pemerintah Inggris dan partai oposisi utama yang menjadi penopang rupiah.
"Sementara inflasi April sebesar 0,44 persen, tidak sesuai dengan ekspektasi pasar sebesar 0,33 persen. Tapi secara keseluruhan, inflasi masih terkendali," terang dia.
[Gambas:Video CNN] (agi/agi)