Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perhubungan
Budi Karya Sumadi mengaku akan berkonsultasi dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (
KPPU) terkait kewenangannya untuk menurunkan tarif batas atas harga
tiket pesawat. Hal tersebut dilakukan guna merespons keluhan masyarakat terkait mahalnya tarif tiket pesawat beberapa bulan terakhir.
"Kami akan berkonsultasi dengan KPPU, apakah kami berwenang mengevaluasi tarif batas atas," ujar Budi Karya di Jakarta, Kamis (2/5).
Budi tak menyebut kapan pastinya konsultasi akan dilakukan pihaknya. "Konsultasi tentu kalau mereka sudah ada waktu," ungkap dia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengaku sebenarnya kewenangannya dalam menentukan harga tiket pesawat sudah cukup sebatas mengatur tarif batas atas dan batas bawah dan tak memiliki kewenangan untuk mengatur lebih jauh.
"Sudah cukup saya menentukan tarif batas atas dan bawah. Tidak ada regulator di negara mana pun yang mengatur tarif," terang dia.
Ia pun mengaku kehabisan opsi untuk mengakomodasi keluhan masyarakat terkait harga tiket pesawat. "Pengaturan
subprice tidak bisa dilakukan. Maka pengaturan batas atas ini yang saya akan konsultasi," terang dia.
Alternatif lain, menurut Budi, pihaknya akan meminta Kementerian BUMN untuk mengevaluasi harga tiket pesawat pada grup maskapai PT Garuda Indonesia (persero) Tbk.
"Bagaimana pun Garuda ini kan price leader. Makanya, Kementerian BUMN yang akan minta Garuda evaluasi harga atau saya konsultasi dengan KPPU," jelas dia.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah penumpang angkutan udara pada Maret 2019 merosot dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data mereka, jumlah penumpang penerbangan domestik pada Maret 2019 hanya sebesar 6,03 juta atau merosot 21,94 persen dibandingkan Maret 2018 yang masih bisa mencapai 7,73 juta.
"Penyebab penurunan jumlah penumpang angkutan udara domestik adalah harga tiket yang masih tinggi," ujar Kepala BPS Suhariyanto dikantornya, Kamis (2/5).
BPS juga mencatat kenaikan tarif angkutan udara masih terjadi hingga April 2019. Kenaikan tersebut tercermin dari andil angkutan udara terhadap inflasi April 2019 yang 0,44 persen.
[Gambas:Video CNN] (aud/agi)