Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi
perhotelan khawatir
aksi demonstrasi 22 Mei yang berujung ricuh dapat berdampak pada sektor
pariwisata dan okupansi hotel. Mereka berharap situasi politik di Jakarta tersebut segera kembali kondusif.
"Pengaruhnya jelas ada, penurunan terhadap tingkat huni kamar dan
revenue hotel. Tentunya kami berharap tidak berlarut-larut dan kembali normal," ujar Ketua Umum Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) Wishnu HS Al Bataafi dikutip dari
Antara, Rabu (22/5).
Ia mengatakan aksi demonstransi yang terjadi di Jakarta berpengaruh terhadap okupansi hotel terutama di sekitar lokasi aksi. Ia pun berharap kejadian itu segera berakhir dan perekonomian Indonesia di sektor pariwisata khususnya okupansi hotel di Jakarta kembali normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Khususnya di daerah dekat Bawaslu, seperti MH Thamrin, Sudirman, Jatibaru terpengaruh sekali terhadap wisatawan, sehingga wisatawan tidak berani berkunjung," kata dia.
Disinggung mengenai penetapan hasil perhitungan oleh KPU yang memenangkan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, ia mengharapkan pemerintah baru bisa terus menggenjot sektor pariwisata. Terlebih, kata dia, sektor ini menjadi penghasil devisa negara tertinggi kedua setelah sawit.
"Diharapkan setelah terpilihnya kembali, devisa dapat lebih tinggi lagi dan menduduki posisi pertama sebagai penghasil devisa negara," kata dia.
Di sisi lain, pemerintahan periode selanjutnya dapat menciptakan kemudahan akses dalam investasi terutama pembangunan hotel-hotel di daerah tujuan wisata.
"Investasi lebih dipermudah. Diupayakan untuk tidak banyak pintu sehingga tidak berlarut-larut dalam pembangunan hotel," kata dia.
(antara/agi)