Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (
ESDM) mencatat realisasi penyaluran
biodiesel hingga akhir Juni 2019 mencapai 2,9 juta kiloliter (kl). Realisasi itu setara dengan 47 persen dari alokasi sepanjang tahun ini yang mencapai 6,2 juta kl.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) FX Sutijastoto mengungkapkan secara umum penyaluran biodiesel tahun ini relatif baik. Dibanding prognosa target penyaluran selama periode Januari-Juni 2019, realisasinya sudah di atas 90 persen.
"Target penyaluran (biodiesel) enam bulan 50 persen, sudah tercapai sekitar 47 persen. Artinya, realisasinya sudah 95 persen," ujar pria yang akrab disapa Toto ini di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Rabu (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, penyaluran biodiesel relatif kencang pada Maret-April. Pada periode tersebut, rata-rata realisasinya mencapai 100 hingga 104 persen dari target bulanan. Sementara, pada periode musim penghujan, penyalurannya relatif melambat karena menurunnya kebutuhan minyak Solar.
"Belakangan ini kan penghujan, banyak tambang-tambang yang banjir, sehingga tidak berproduksi," jelasnya.
Melihat capaian hingga tengah tahun, Toto optimistis realisasi penyaluran biodiesel hingga akhir tahun akan tercapai.
"Realisasi (penyaluran biodiesel) sekarang (Januari-Juni) itu dua kali lipat dari periode yang sama 2018," terang dia.
Penetapan alokasi volume biodiesel merupakan bentuk pelaksanaan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 41 Tahun 2018 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (BBN) Jenis Biodiesel dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit, sebagaimana telah diubah dengan Permen ESDM Nomor 45 Tahun 2018.
[Gambas:Video CNN]Alokasi biodiesel tersebut diperlukan untuk melaksanakan mandatori pencampuran biodiesel sebanyak 20 persen pada minyak Solar (B20).
Penetapan alokasi biodiesel untuk tahun ini dituangkan dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 2018 K/10/MEM/2018 tentang Pengadaan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel Untuk Pencampuran Jenis Bahan Bakar Minyak Periode Januari-Desember 2019.
Total Badan Usaha Bahan Bakar Nabati yang ditunjuk pemerintah untuk menyediakan biodiesel sebanyak 19 badan usaha. Kemudian, Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BBM) yang ditunjuk sebanyak 18 badan usaha.
(sfr/bir)