Pengaruh Kinerja ke Utang LapindoBeban utang dan keuntungan tak seberapa perusahaan Grup Bakrie mau tak mau mempengaruhi kemampuan Lapindo Brantas dalam membayar utangnya kepada pemerintah.
Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal mengatakan Lapindo Brantas bisa saja meminjam dana kepada perusahaan lain yang masih memiliki darah Bakrie untuk menutupi utangnya. Namun, jika 'saudaranya' masih memiliki utang segunung dan kinerja yang negatif, maka kecil kemungkinan perusahaan Grup Bakrie lain bisa membantu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada pengaruh karena ini perusahaan saling terhubung. Praktik umum perusahaan Bakrie itu kan utang-utang anak perusahaan lain walaupun tidak saling terkait tapi itu digunakan saling menutup utang," ungkap Fitra kepada
CNNIndonesia.com.Ia menilai sulit bagi Bakrie mengganti dana talangan pemerintah yang digunakan untuk menangani ganti rugi korban lumpur Lapindo 100 persen. Jika dibayar, potensinya maksimal hanya seperempat dari total utang.
"Sulit dibayar kalau melihat sejarah Grup Bakrie. Citranya buruk sekali di pasar," terang Fitra.
 (CNN Indonesia/Asfahan Yahsyi) |
Sementara itu, Analis BCA Sekuritas Achmad Yaki mengatakan praktik secara umum di dunia usaha sebenarnya tak masalah jika beberapa perusahaan berniat membantu pembayaran utang perusahaan lain yang masih berada di bawah satu grup yang sama.
Hanya saja, bantuan itu bisa dilakukan melalui alur atau skema yang tepat. Tidak bisa asal memberikan dana tunai begitu saja. Terlebih, jika perusahaan-perusahaan itu tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Kalau perusahaan terbuka setiap aksi korporasi wajib meminta izin pemegang saham bisa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Apalagi untuk penggunaan laba," kata Achmad.
Namun, jika sedari awal penanggung jawab atas utang perusahaan dituliskan di surat perjanjian akan ditanggung oleh beberapa perusahaan yang berada di bawah grup yang sama, maka tak perlu lagi meminta izin pemegang saham.
"Apakah kewajibannya tanggung renteng atau hanya ke induk grup nya atau ke perusahaan itu saja. Kalau tanggung renteng ya sama-sama sesuai pembebanan," jelasnya.
Khusus untuk Grup Bakrie, Achmad enggan mengomentari apakah bantuan utang Lapindo Brantas bisa dibantu oleh perusahaan Grup Bakrie lain melalui permohonan izin kepada pemegang saham, ketika keuangan 'anak Bakrie' lainnya juga tak bisa dikatakan sehat.
"Nah itu saya tidak tahu," pungkas Achmad.
(asa/aud/asa)