Palembang, CNN Indonesia --
Pertamina EP Asset 1 Ramba Field menemukan empat sumur ilegal di lokasi semburan lumpur di Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten
Banyuasin, Sumatera Selatan. Saat ini, SKK Migas bersama Pertamina EP Asset 1 masih menangani semburan
lumpur yang mencapai 30 meter.
Humas SKK Migas Perwakilan Sumbagsel Andi Arie mengatakan Pertamina EP Asset 1 membuat kolam dan parit untuk melokalisir cairan lumpur yang menyembur dari sumur minyak ilegal tersebut menggunakan alat berat ekskavator yang disediakan Pemkab Muba.
"Ditemukan 4 titik sumur liar di lokasi semburan lumpur. Sekarang petugas Pertamina EP Asset 1 menyemen permukaan sumur, ditutup menggunakan material semen dan pasir. Setelah 1 sumur berhasil ditutup, kalau dimungkinkan kita tutup sumur lainnya," ujar Andi, Selasa (23/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan SKK Migas dan Pertamina EP Asset 1 terus melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengamankan dan menutup akses ke lokasi. Manajemen melakukan monitoring gas berbahaya, serta memasang rambu agar tidak menyalakan api terbuka di sekitar lokasi semburan karena dikhawatirkan masih ada gas yang tersisa.
Pengambilan sampel di lapangan pun sudah dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup Muba dan oleh aparat untuk ditindaklanjuti.
"Luas area terdampak yang diakibatkan oleh semburan liar tersebut diperkirakan 150x150 meter di atas lahan kebun sawit. Tanaman sawit yang terkena langsung dampak semburan menjadi mati dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, lumpur yang mengandung gas dan minyak menyembur setinggi 30 meter di Desa Kaliberau, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan sejak Jumat (19/7).
Semburan lumpur yang sudah ditangani sejak Jumat berangsur-angsur hilang pada Senin (22/7). Tekanan yang muncul dari sumur yang mengakibatkan semburan tersebut berangsur-angsur berkurang tidak sekuat pada saat ditemukan.
[Gambas:Video CNN] (idz/bir)