China Tampik Tudingan AS Manipulasi Yuan

CNN Indonesia
Minggu, 11 Agu 2019 18:35 WIB
China menampik tudingan AS mengenai manipulasi mata uang yuan. Menurut China, yuan melemah karena perang dagang antar kedua negara.
Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. (REUTERS/Kevin Lamarque).
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah China menampik tudingan Amerika Serikat (AS) yang menyebut lawannya itu memanipulasi mata uang yuan. Menurut China, volatilitas yuan justru dikarenakan tensi perang dagang dengan AS yang kian hari kian buruk.

People's Bank of China (PBoC), bank sentral China, mengatakan naik turunnya nilai tukar yuan secara drastis beberapa waktu belakangan merupakan reaksi normal menanggapi ancaman tarif impor 'selangit' yang digaungkan Presiden AS Donald Trump.

"Pelabelan melanggar hukum dasar ekonomi dan konsensus internasional tidak meyakinkan. Ekonomi China memang tangguh dan mampu mengatasi berbagai situasi," tutur Direktur Jenderal Departemen Internasional PBoC Zhu Jun di Heilongjiang, China, seperti dikutip Reuters, Minggu (11/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, AS menuding China sengaja melemahkan mata uang yuan. Tudingan tersebut dikemukakan Gedung Putih setelah Pemerintahan Xi Jinping membiarkan nilai tukar yuan rontok ke level 7,126 per dolar AS, terendah dalam satu dekade terakhir.

Keruntuhan yuan terjadi tepat setelah Trump mematok tarif tambahan sebesar 10 persen terhadap US$300 miliar produk impor dari China yang akan berlaku mulai 1 September 2019 nanti.

Secara teori, ketika mata uang suatu negara melemah, maka harga produk yang dihasilkan negara tersebut menjadi relatif lebih murah di pasar internasional. Nah, dengan yuan yang lemah, China dapat mengkompensasi kenaikan harga produknya akibat pengenaan tarif tersebut.

Di pasar spot valuta asing China, selama ini yuan hanya diperbolehkan naik atau turun hingga dua persen dari tingkat paritas tengah perdagangan setiap harinya.

Sementara itu, kurs tengah yuan terhadap dolar AS didasarkan pada rata-rata tertimbang harga yang ditawarkan oleh pelaku pasar, sebelum pembukaan pasar uang antarbank pada setiap hari kerja.
[Gambas:Video CNN] (rds/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER