Jakarta, CNN Indonesia -- PT
MRT Jakarta tengah mempertimbangkan skema
pendanaan yang cocok demi membangun Mass Rapid Transit (MRT) fase III. Kepastian skema pendanaan harus diputuskan sesegera mungkin lantaran pembangunannya harus dimulai tahun depan.
Direktur Utama MRT William Sabandar mengatakan sejatinya pendanaan bagi MRT fase III sudah terbilang aman. Terdapat dua lembaga yang sudah berkomitmen mendanai MRT fase III, yakni Asian Development Bank (ADB) dan Japan International Corporation Agency (JICA).
Meski begitu, pemerintah provinsi DKI Jakarta dan pemerintah pusat tengah menimbang-nimbang tiga opsi skema pemanfaatan dana tersebut. Yakni, pinjaman langsung (direct lending) ke perusahaan, Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), atau model utang pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada kejelasan tentang proses pendanaan yang akan didapat dari pihak JICA dan ADB. Nah, terkait mekanismenya, masih kami bicarakan dengan pemerintah provinsi atau pemerintah pusat," jelas William, Rabu (28/8).
Ia melanjutkan, tiga opsi itu masih ditimbang-timbang lantaran perusahaan belum mengantongi nilai investasi yang pasti terkait MRT fase III. Sebab, meski konstruksi ditarget tahun depan, namun tingkat kemajuan (progress) MRT fase III saat ini masih menginjak tahap desain.
Adapun sesuai studi kelayakan awal, MRT fase III diperkirakan akan menelan dana US$4 miliar atau sekitar Rp53 triliun. Hanya saja, hitung-hitungan tersebut belum disesuaikan dengan desain MRT yang tengah dirancang.
"Jadi kami selesaikan desain semuanya, baru kami dapat total kebutuhan anggaran. Jadi yang kami lakukan sekarang adalah menghitung dulu," ujarnya.
Rencananya, MRT fase III akan memiliki jalur sepanjang 31 kilometer (km) yang terbagi ke dalam dua jalur yakni Kalideres-Cempaka Baru sepanjang 20,1 km dan Cempaka Baru-Ujung Menteng sepanjang 11,6 km. MRT fase III, lanjut dia, memang bisa dikerjakan bertepatan dengan MRT fase II yang membentang dari Bundaran HI hingga Kampung Bandan.
"Dan untuk MRT fase II, kami juga berencana untuk menambah jalur sepanjang 5,2 km dari Kota menuju Depo Ancol Baru. Ini sudah diputuskan oleh Pemprov DKI Jakarta. JICA juga sudah menyampaikan komitmennya secara verbal untuk mendukung," papar dia.
[Gambas:Video CNN] (hns/glh)