Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diprediksi melanjutkan pelemahan pada perdagangan Selasa (24/9). Hal itu dikarenakan pasar mengkhawatirkan kelanjutan negosiasi
dagang antara
AS-China yang dijadwalkan berlangsung awal Oktober.
Melansir
Reuters, China sebelumnya diberitakan akan membatalkan kunjungan ke wilayah pertanian di Montana dan Nebraska, AS. Pasar lantas mengkorelasikan batalnya kunjungan itu dengan negosiasi dagang antara kedua negara.
Akan tetapi, perwakilan China telah membantah batalnya rencana kunjungan itu berkaitan dengan gagalnya negosiasi perdagangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Investor asing mencemaskan ketidakpastian dari kelanjutan negosiasi antara China dan AS," kata Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan dalam risetnya, Selasa (24/9).
Ia mengatakan kekhawatiran investor menimbulkan aksi jual di pasar, sehingga menekan indeks. Secara teknikal, laju indeks menandakan terbukanya pelemahan. Ia memprediksi aksi jual masih berlanjut pada perdagangan hari ini.
"Namun, dorongan jual diperkirakan tidak setinggi hari sebelumnya," terang Dennies.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 6.166-6.168 dan resistance 6.237-6.268.
Senada, Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan gagalnya pertemuan AS-China membayangi laju pasar ekuitas.
"Investor tetap gelisah menjelang pembicaraan perdagangan tingkat tinggi yang direncanakan bulan depan," jelasnya.
Namun demikian, ia memprediksi IHSG mampu balik arah (rebound). Ia memprediksi IHSG
bergerak di rentang 6.200-6.305.
"Secara teknikal, kami proyeksikan IHSG akan melakukan teknikal rebound tepat di atas level 6.200," tutur dia.
IHSG terpantau berhenti di zona merah pada penutupan perdagangan Senin (23/9). Indeks ditutup di level 6.206 turun 25,27 poin atau 0,41 persen.
[Gambas:Video CNN]Sementara itu, saham-saham utama Wall Street mayoritas melemah pada perdagangan Senin (23/9). Kekhawatiran negosiasi dagang AS-China membayangi bursa saham, namun dapat diimbangi dengan kenaikan saham Apple dan rilis data ekonomi AS yang variatif.
Data ketenagakerjaan AS di sektor jasa menyusut untuk pertama kalinya dalam 9 tahun pada September. Namun, data aktivitas manufaktur naik pada September melampaui ekspektasi pasar.
Dow Jones naik 14,92 poin atau 0,06 persen menjadi 26.949. Lalu, S&P 500 turun 0,29 poin atau 0,01 persen menjadi 2.991, dan Nasdaq Composite turun 5,21 poin atau 0,06 persen menjadi 8.112.
(ulf/bir)