Jakarta, CNN Indonesia -- Kalangan
pengusaha mengeluhkan pasokan air dan
listrik di Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas
Batam, Kepulauan Riau.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepulauan Riau Cahya menyebut investor asing bidang peleburan baja terpaksa menunda operasionalnya karena tidak ada pasokan listrik.
Padahal, menurut dia, infrastruktur utama kawasan industri ialah listrik dan air. Tanpa ketersediaan listrik dan air, kegiatan industri menjadi tidak lancar seperti yang dialami investor asing di atas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk infrastruktur jalan, kami angkat jempol karena telah membangun jalan menjadi lebar. Tetapi, tidak diimbangi dengan listrik dan air," ujarnya dalam pertemuan dengan pimpinan Badan Pengusahaan (BP) Batam, seperti dilansir Antara, Kamis (3/10).
"Listrik baru bisa dialirkan malam hari, kalau mau dengan harga normal," tutur Cahyo.
Mendengar hal itu, Kepala BP Batam Muhammad Rudi mengaku menyayangkan kurangnya pasokan listrik dan air untuk perusahaan pabrik baja tersebut. Dia berharap pasokan air dan listrik ke industri bisa sesuai dengan kebutuhan.
Menurut Rudi, apabila PT PLN (Persero) wilayah Batam tidak mampu memberi kepastian aliran listrik, bukan tidak mungkin pihaknya akan mencari aliran listrik pihak swasta. "Kalau PLN tidak siap, kami akan carikan yang lain," imbuh dia.
[Gambas:Video CNN] (antara/bir)