
Harga Minyak Merosot di Tengah Sentimen Pasokan Global
CNN Indonesia | Selasa, 29/10/2019 07:39 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak turun pada akhir perdagangan Senin (28/10) waktu Amerika Serikat (AS), mengakhiri kenaikan empat sesi berturut-turut pekan lalu. Hal itu dipicu kondisi pelaku yang mempertimbangkan sisi pasokan pasar minyak mentah global.
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun US$0,85 dolar dan menetap pada level US$55,81 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan internasional minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember turun US$0,45 dan ditutup di level US$61,57 per barel di London ICE Futures Exchange.
Menurut jajak pendapat terbaru yang dikutip Antara dari Reuters, stok minyak mentah AS diperkirakan meningkat sekitar 700 ribu barel dalam sepekan yang berakhir pada 25 Oktober 2019.
Di sisi lain, para investor menilai informasi yang menawarkan petunjuk untuk keputusan yang akan dibuat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya dalam pertemuan kebijakan mendatang yang dijadwalkan 5-6 Desember 2019.
"Penurunan aktivitas pengeboran (AS) tidak tercermin dalam pertumbuhan produksi yang lebih rendah, tetapi ini mungkin hanya masalah waktu," ujar Carsten Fritsch, analis komoditas di Commerzbank Research.
Produksi minyak AS akan berpengaruh cukup besar terhadap jumlah produksi sekaligus keputusan pemangkasan produksi bagi OPEC dan sekutunya.
Pada akhir pekan lalu, harga minyak terus menanjak, dipicu ketatnya pasokan melebihi kekhawatiran pelemahan permintaan. Dengan sinyal meredanya ketegangan perdagangan global, perhatian sedang berfokus pada pasokan yang agak ketat kuartal saat ini.
(Antara/lav)
Patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun US$0,85 dolar dan menetap pada level US$55,81 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan internasional minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember turun US$0,45 dan ditutup di level US$61,57 per barel di London ICE Futures Exchange.
Menurut jajak pendapat terbaru yang dikutip Antara dari Reuters, stok minyak mentah AS diperkirakan meningkat sekitar 700 ribu barel dalam sepekan yang berakhir pada 25 Oktober 2019.
"Penurunan aktivitas pengeboran (AS) tidak tercermin dalam pertumbuhan produksi yang lebih rendah, tetapi ini mungkin hanya masalah waktu," ujar Carsten Fritsch, analis komoditas di Commerzbank Research.
Produksi minyak AS akan berpengaruh cukup besar terhadap jumlah produksi sekaligus keputusan pemangkasan produksi bagi OPEC dan sekutunya.
Pada akhir pekan lalu, harga minyak terus menanjak, dipicu ketatnya pasokan melebihi kekhawatiran pelemahan permintaan. Dengan sinyal meredanya ketegangan perdagangan global, perhatian sedang berfokus pada pasokan yang agak ketat kuartal saat ini.
ARTIKEL TERKAIT

Harga Minyak Dunia Naik Seiring Ketatnya Pasokan
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Potensi Pemangkasan Produksi OPEC Kerek Harga Minyak Dunia
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Penurunan Pasokan di AS Dorong Penguatan Harga Minyak
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Harga Minyak Tertekan Kelesuan Ekonomi Global
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Pelemahan Permintaan Global Tekan Harga Minyak
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Pelemahan Dolar AS Dongkrak Harga Minyak Dunia
Ekonomi 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Kasus Khashoggi Disebut Bisa Picu Kenaikan Harga Minyak Dunia
Internasional • 15 October 2018 10:30
Pengebom Bunuh Diri Serang Kantor Perusahaan Minyak Libya
Internasional • 11 September 2018 10:39
Mencalang Penyebab Kritisnya Ekonomi Venezuela
Internasional • 13 March 2018 10:49
Survei: Venezuela Negara Paling Terdampak Resesi Ekonomi
Internasional • 07 March 2015 10:59
TERPOPULER

Melihat Harga Pesawat Airbus Garuda yang Bawa Harley Davidson
Ekonomi • 3 jam yang lalu
Saham Garuda Mulai Merangkak Naik Usai Kasus Harley Davidson
Ekonomi 1 jam yang lalu
Pengamat Akui Ada Celah 'Mark Up' Harga Airbus Pesanan Garuda
Ekonomi 2 jam yang lalu