
Erick Thohir Janji Bereskan Tunggakan Klaim Jiwasraya
CNN Indonesia | Rabu, 30/10/2019 09:53 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengaku akan fokus membereskan empat persoalan pada masa awal jabatannya.
Keempat permasalahan tersebut adalah, kasus tunggakan klaim pembayaran PT Asuransi Jiwasraya (Persero) kepada nasabah, restrukturisasi utang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, kerja sama yang tak kunjung terealisasi antara perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco dengan PT Pertamina (Persero), dan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Ia menuturkan empat fokus tersebut merupakan Key Performance Indicator (KPI) yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya.
"Fokus empat ini dulu, tetapi ada delapan KPI tambahan yang pasti kami akan lakukan, saya belum bisa cerita lebih baik satu-satu," katanya, Selasa (29/10).
Terkait kasus Jiwasraya, ia bilang pemerintah menyiapkan tiga strategi untuk memperbaiki likuiditas perusahaan asuransi jiwa itu. Salah satunya, membentuk anak usaha, PT Jiwasraya Putra.
Terkait restrukturisasi utang Krakatau Steel, ia bilang pemerintah masih menunggu keputusan dari pihak bank sebagai kreditur perusahaan baja itu. Ia juga mengaku akan mengejar kesepakatan antara Saudi Aramco dan Pertamina.
"Kalau kereta cepat Jakarta-Bandung, yang kami kejar itu ada perpindahan pipa dan sutet. Itu yang mau kami dorong," imbuhnya.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, ia akan berbagi tugas dengan para Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo. Dalam pembagian tugas, Budi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Inalum (Persero) akan memegang sektor minyak dan gas (migas), pertambangan, dan telekomunikasi.
[Gambas:Video CNN]
Sementara Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo mengemban amanah di sektor perbankan, asuransi, infrastruktur, konstruksi, dan perkebunan.
Sebelumnya, Erick pernah menyatakan komitmen untuk mengevaluasi kinerja jajaran Kementerian BUMN secara menyeluruh, termasuk manajemen perusahaan pelat merah. Evaluasi itu dilatarbelakangi deretan-deretan kejadian negatif yang menjerat manajemen BUMN dalam beberapa waktu terakhir.
"Alhamdulillah Allah telah memberikan sesuatu yang lebih buat saya, ya mungkin sudah waktunya saya juga untuk bersih-bersih. Hal ini penting, karena saya tidak mau good corporate government (GCG) di BUMN hanya sebuah lip service (ucapan semata). Sudah banyak sekali hal-hal yang sudah terjadi yang saya rasa kurang baik buat citra BUMN," katanya belum lama ini.
Keempat permasalahan tersebut adalah, kasus tunggakan klaim pembayaran PT Asuransi Jiwasraya (Persero) kepada nasabah, restrukturisasi utang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, kerja sama yang tak kunjung terealisasi antara perusahaan minyak Arab Saudi, Saudi Aramco dengan PT Pertamina (Persero), dan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Ia menuturkan empat fokus tersebut merupakan Key Performance Indicator (KPI) yang diberikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepadanya.
"Fokus empat ini dulu, tetapi ada delapan KPI tambahan yang pasti kami akan lakukan, saya belum bisa cerita lebih baik satu-satu," katanya, Selasa (29/10).
Terkait restrukturisasi utang Krakatau Steel, ia bilang pemerintah masih menunggu keputusan dari pihak bank sebagai kreditur perusahaan baja itu. Ia juga mengaku akan mengejar kesepakatan antara Saudi Aramco dan Pertamina.
"Kalau kereta cepat Jakarta-Bandung, yang kami kejar itu ada perpindahan pipa dan sutet. Itu yang mau kami dorong," imbuhnya.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, ia akan berbagi tugas dengan para Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin dan Kartika Wirjoatmodjo. Dalam pembagian tugas, Budi yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Inalum (Persero) akan memegang sektor minyak dan gas (migas), pertambangan, dan telekomunikasi.
[Gambas:Video CNN]
Sementara Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmodjo mengemban amanah di sektor perbankan, asuransi, infrastruktur, konstruksi, dan perkebunan.
Sebelumnya, Erick pernah menyatakan komitmen untuk mengevaluasi kinerja jajaran Kementerian BUMN secara menyeluruh, termasuk manajemen perusahaan pelat merah. Evaluasi itu dilatarbelakangi deretan-deretan kejadian negatif yang menjerat manajemen BUMN dalam beberapa waktu terakhir.
"Alhamdulillah Allah telah memberikan sesuatu yang lebih buat saya, ya mungkin sudah waktunya saya juga untuk bersih-bersih. Hal ini penting, karena saya tidak mau good corporate government (GCG) di BUMN hanya sebuah lip service (ucapan semata). Sudah banyak sekali hal-hal yang sudah terjadi yang saya rasa kurang baik buat citra BUMN," katanya belum lama ini.
Ia beserta wakilnya pun mengaku siap dicopot jika tak bisa mengemban amanah dengan baik.
"Kalau saya dan pak wamen siap dicopot, yah direksi BUMN juga harus siap dicopot, kalau melakukan hal-hal yang tidak baik. Kalau selama baik, kami jalani sama-sama," tuturnya.
(ulf/agt)
"Kalau saya dan pak wamen siap dicopot, yah direksi BUMN juga harus siap dicopot, kalau melakukan hal-hal yang tidak baik. Kalau selama baik, kami jalani sama-sama," tuturnya.
ARTIKEL TERKAIT

Erick Thohir Bahas Kekosongan Posisi Dirut BUMN Hari Ini
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Menteri BUMN Temui Menteri ESDM Tingkatkan Sinergi
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Investor Desak Menteri BUMN Tunjuk Dirut PLN Definitif
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Erick Thohir Siapkan Pengganti Bos Mandiri dan Inalum
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Jamkrindo Raih Penghargaan BUMN Terbaik ala Infobank
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Erick Thohir Ingin 'Lawan' Investasi China dengan Arab-Jepang
Ekonomi 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Sandiaga Uno: Saya akan Bantu Erick, Tapi Bukan Direksi BUMN
Nasional • 14 December 2019 21:33
Thohir Sentil Dirut Tukang Titip dalam Drama Antikorupsi
Nasional • 09 December 2019 13:53
Ketua MPR Dorong Menteri BUMN Pidanakan Eks Dirut Garuda
Nasional • 08 December 2019 08:19
Dirut Garuda Dipecat, PAN Minta Erick Tak Cuma Tegas di Awal
Nasional • 06 December 2019 15:14
TERPOPULER

Tol Layang Japek II Beroperasi Pukul 06.00 Esok Pagi
Ekonomi • 1 jam yang lalu
Utak-atik Anak-Cucu BUMN, Erick Thohir Perlu Izin Sri Mulyani
Ekonomi 1 jam yang lalu
Ikuti Arahan Erick Thohir, PLN Bakal Pangkas Anak-Cucu Usaha
Ekonomi 3 jam yang lalu