
Pernyataan Trump Tekan Harga Minyak ke US$62,06 per Barel
CNN Indonesia | Rabu, 13/11/2019 07:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Harga minyak mentah dunia semakin terperosok pada perdagangan Selasa (12/11). Pelemahan terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menawarkan poin-poin baru mengenai kesepakatan perdagangan dengan China.
Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka Brent turun US$0,12 ke level US$62,06 per barel. Kemudian, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) melemah US$0,06 menjadi US$56,8.
Harga minyak terbebani oleh prospek kelanjutan perundingan perang dagang antara AS dan China. Pasar kembali khawatir mengenai pertumbuhan ekonomi dunia dan dampaknya terhadap permintaan minyak global.
Saat pertemuan makan siang The Economic Club of New York, Trump memang menyatakan perundingan perdagangan dengan China sudah mendekati kesepakatan tahap pertama. Hanya saja, pasar menilai semua pernyataannya hanya mengulang apa yang sudah dikatakan sebelumnya.
Padahal, sebelumnya harga minyak sempat bangkit (rebound) di tengah sesi perdagangan. Kenaikan ditopang oleh berkurangnya persediaan minyak mentah di Cushing hingga 1,2 juta barel. Namun, harga minyak kembali melorot setelah pasar mendengar pernyataan Trump.
Diketahui, harga minyak sudah tertekan sejak akhir pekan lalu hingga perdagangan Senin (11/11). Tercatat, minyak berjangka Brent terkoreksi US$0,33 ke level US$62,18 per barel dan WTI turun US$0,38 menjadi US$56,86 pada awal pekan ini.
Persoalan perang dagang masih menghantui harga minyak mentah dunia beberapa waktu terakhir. Pasar khawatir ekonomi global semakin terpuruk jika konflik AS dan China tak kunjung selesai.
[Gambas:Video CNN] (aud/agt)
Mengutip Antara, harga minyak mentah berjangka Brent turun US$0,12 ke level US$62,06 per barel. Kemudian, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) melemah US$0,06 menjadi US$56,8.
Harga minyak terbebani oleh prospek kelanjutan perundingan perang dagang antara AS dan China. Pasar kembali khawatir mengenai pertumbuhan ekonomi dunia dan dampaknya terhadap permintaan minyak global.
Saat pertemuan makan siang The Economic Club of New York, Trump memang menyatakan perundingan perdagangan dengan China sudah mendekati kesepakatan tahap pertama. Hanya saja, pasar menilai semua pernyataannya hanya mengulang apa yang sudah dikatakan sebelumnya.
Diketahui, harga minyak sudah tertekan sejak akhir pekan lalu hingga perdagangan Senin (11/11). Tercatat, minyak berjangka Brent terkoreksi US$0,33 ke level US$62,18 per barel dan WTI turun US$0,38 menjadi US$56,86 pada awal pekan ini.
Persoalan perang dagang masih menghantui harga minyak mentah dunia beberapa waktu terakhir. Pasar khawatir ekonomi global semakin terpuruk jika konflik AS dan China tak kunjung selesai.
[Gambas:Video CNN] (aud/agt)
ARTIKEL TERKAIT

Perang Dagang Tekan Harga Minyak ke US$62,18 per Barel
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Damai Dagang AS-China Tak Jelas, Harga Minyak Tertekan
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Angin Damai 'Perang Dagang' Angkat Harga Minyak
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Kesepakatan AS-China Mundur, Harga Minyak Rontok 1 Persen
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Oktober, Harga Minyak Indonesia Turun ke US$59,82 per Barel
Ekonomi 1 bulan yang lalu
Harga Minyak Mendaki Jelang Meredanya Perang Dagang AS-China
Ekonomi 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

AS Dilaporkan Usir Diplomat China karena Jadi Mata-mata
Internasional • 16 December 2019 09:00
Erdogan Ancam Tutup Dua Pangkalan Militer AS di Turki
Internasional • 16 December 2019 08:04
Trump Bakal Tarik 4.000 Tentara AS dari Afghanistan
Internasional • 16 December 2019 07:15
Pentagon Awasi China dan Rusia hingga Demo Berdarah di India
Internasional • 16 December 2019 06:28
TERPOPULER

Jiwasraya Tak Mampu Bayar Klaim Jatuh Tempo Rp12 T
Ekonomi • 2 jam yang lalu
BPKN Cium Upaya 'Self Destroy' Jiwasraya dan Bumiputera
Ekonomi 3 jam yang lalu
Ketua Kadin hingga Wartawan Jadi Satgas Omnibus Law
Ekonomi 7 jam yang lalu