
Rupiah Menguat Tipis ke Rp14.118 per Dolar AS
CNN Indonesia | Selasa, 03/12/2019 08:34 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah menguat tipis ke Rp14.118 per dolar AS atau sebesar 0,05 persen pada perdagangan pasar spot, Selasa (3/12) pagi. Sebelumnya, posisi rupiah berada di Rp14.125 per dolar AS pada penutupan pasar Senin (2/12).
Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Won Korea terpantau melemah 0,37 persen, peso Filipina 0,36 persen, yen Jepang 0,11 persen, dan dolar Singapura yang melemah 0,04 persen.
Selanjutnya lira Turki juga melemah 0,03 persen, dolar Taiwan melemah 0,03 persen, serta dolar Hong Kong semakin melemah 0,02 persen. Penguatan hanya terjadi pada baht Thailand sebesar 0,03 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,12 persen terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau bergerak secara bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris dan euro melemah dengan nilai masing-masing 0,06 persen, dan 0,04 persen. Sementara dolar Kanada dan dolar Australia menguat dengan nilai masing-masing 0,04 persen dan 0,05 persen terhadap dolar AS.
Meski menguat, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai kondisi tersebut tak akan berlangsung lama. Rupiah ia perkirakan akan kembali melemah disebabkan oleh sentimen potensi kesepakatan dagang antara AS dan China yang meredup.
"Pasar masih mengkhawatirkan hasil kesepakatan dagang antara AS dan China," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (3/12).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menandatangani RUU Hong Kong pekan lalu. Pihak China merasa AS ikut campur dengan kondisi internal China, dan mengaku akan 'membalas' pihak AS.
Lebih lanjut, Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.150 per dolar AS hari ini.
[Gambas:Video CNN] (ara/agt)
Pagi hari ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Won Korea terpantau melemah 0,37 persen, peso Filipina 0,36 persen, yen Jepang 0,11 persen, dan dolar Singapura yang melemah 0,04 persen.
Selanjutnya lira Turki juga melemah 0,03 persen, dolar Taiwan melemah 0,03 persen, serta dolar Hong Kong semakin melemah 0,02 persen. Penguatan hanya terjadi pada baht Thailand sebesar 0,03 persen, dan ringgit Malaysia menguat 0,12 persen terhadap dolar AS.
Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar terpantau bergerak secara bervariasi terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris dan euro melemah dengan nilai masing-masing 0,06 persen, dan 0,04 persen. Sementara dolar Kanada dan dolar Australia menguat dengan nilai masing-masing 0,04 persen dan 0,05 persen terhadap dolar AS.
Meski menguat, Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai kondisi tersebut tak akan berlangsung lama. Rupiah ia perkirakan akan kembali melemah disebabkan oleh sentimen potensi kesepakatan dagang antara AS dan China yang meredup.
"Pasar masih mengkhawatirkan hasil kesepakatan dagang antara AS dan China," kata Ariston saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (3/12).
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk menandatangani RUU Hong Kong pekan lalu. Pihak China merasa AS ikut campur dengan kondisi internal China, dan mengaku akan 'membalas' pihak AS.
Lebih lanjut, Ariston memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp14.050 hingga Rp14.150 per dolar AS hari ini.
[Gambas:Video CNN] (ara/agt)
ARTIKEL TERKAIT

Perang Dagang AS-China Tekan Rupiah Lesu ke Rp14.125
Ekonomi 1 minggu yang lalu
Rupiah Turun ke Rp14.120 per Dolar AS Tertekan Perang Dagang
Ekonomi 1 minggu yang lalu
Rupiah Melemah ke Rp14.108 Tertekan Penguatan Indeks Dolar
Ekonomi 1 minggu yang lalu
Rupiah Meradang Dekati Rp14.000 per Dolar AS
Ekonomi 1 minggu yang lalu
Bank Batasi Kredit Berbentuk Dolar AS Karena Takut Krisis
Ekonomi 1 minggu yang lalu
AS Dukung Hong Kong, Rupiah Menguat ke Rp14.092 per Dolar AS
Ekonomi 2 minggu yang lalu
BACA JUGA

KPK Sita Rupiah dan Yuan dari Rumah Bupati Bekasi
Nasional • 18 October 2018 15:36
Dipukul Rupiah Anjlok, Harga Chevrolet Belum 'Goyang'
Teknologi • 15 October 2018 14:43
Gerindra: Pemerintah Sepelekan Kurs Rupiah, Tempe Bisa Naik
Nasional • 11 October 2018 01:01
Cerita dari Perbatasan: Garuda di Dada, Ringgit di Kantong
Nasional • 22 September 2018 17:03
TERPOPULER

Garuda Kembalikan Servis Awak Kabin yang Hilang di Era Ari
Ekonomi • 2 jam yang lalu
Caplok Bank Permata, Bangkok Bank Ungkap Strategi Bisnis
Ekonomi 2 jam yang lalu
Bangkok Bank Akuisisi Permata dari Astra dan Stanchart
Ekonomi 4 jam yang lalu