Jakarta, CNN Indonesia -- Analis memprediksi
Indeks Harga
Saham Gabungan (
IHSG) tertekan pada perdagangan Jumat (20/12). Pasar mencermati keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan di posisi 5 persen pada November 2019.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG akan melaju di rentang
support 6.200 dan
resistance 6.268.
"Hasil rapat dewan gubernur BI tidak mampu menahan aksi jual pada IHSG," ucapnya dikutip dari riset tertulis, Jumat (20/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan investor mengembalikan fokusnya pada kebijakan moneter dari bank sentral utama. Sebelumnya, bank sentral AS, Federal Reserve alias The Fed juga memutuskan menahan suku bunga di posisi 1,5 persen-1,75 persen.
"Sementara bank sentral China melakukan suntikan likuiditas sebelum tekanan aksi jual akhir tahun," ujarnya.
Senada, Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan secara teknikal laju IHSG mengindikasikan potensi pelemahan dalam jangka pendek.
"Namun pelemahan diperkirakan hanya bersifat sementara," katanya.
Dennies memperkirakan indeks akan bergerak di rentang
support 6.211-6.230 dan
resistance 6.275-6.301. Ia menilai investor mulai mulai mencermati pernyataan The Fed untuk mengetahui arah kebijakan pada 2020.
[Gambas:Video CNN]"IHSG ditutup melemah setelah Bank Indonesia menyatakan suku bunganya tetap di angka 5 persen," ujarnya.
IHSG terpantau melemah pada perdagangan Kamis (19/12). Indeks ditutup di level 6.249 turun 37,32 poin atau 0,59 persen.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street kompak menguat. Indeks Dow Jones naik 0,49 persen ke posisi 28.376, S&P 500 bertambah 0,45 persen ke level 3.205, dan Nasdaq Composite menguat 0,67 persen menjadi 8.887.
(ulf/agt)