Luhut Minta Pemprov Berani Bebaskan Lahan Demi Atasi Banjir

CNN Indonesia
Sabtu, 04 Jan 2020 19:34 WIB
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar meminta pemprov lebih berani melakukan pembebasan lahan untuk membangun infrastruktur penangkal banjir.
Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar meminta pemprov lebih berani melakukan pembebasan lahan untuk membangun infrastruktur penangkal banjir. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta pemerintah provinsi (pemprov) harus lebih berani dalam melakukan pembebasan lahan untuk membangun infrastruktur penangkal banjir. Infrastruktur yang dimaksud adalah pembuatan sodetan.

"Nah itu tadi harus ada keberanian juga. Kalau tidak mau ada pergeseran (lahan) ya banjir seperti ini," kata Luhut, Jumat (3/1).

Luhut menyatakan luas lahan yang sudah dibebaskan untuk pembuatan sodetan baru 600 meter. Sementara, yang dibutuhkan mencapai 1,2 kilometer (km).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sodetan harus dibebaskan lahannya biar jalan (pembangunannya)," tegas Luhut.

Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan akan mengejar penyelesaian pembangunan dua bendungan untuk menangkal musibah banjir tahun ini. Dua bendungan itu berada di Sukamahi dan Cimahi, Bogor.

"Kami meneruskan pembangunan bendungan yang dipercepat tahun ini bisa jadi, karena tanahnya sebagian besar sudah bebas," ungkap Basuki.

Selain bendungan, Kementerian PUPR juga akan melakukan pelebaran sungai. Hal ini agar sungai bisa menampung air lebih banyak. Ujung-ujungnya, risiko banjir bisa ditekan.

"Kaya BKT (Banjir Kanal Timur). Jadi tetap pemerintah provinsi itu tugasnya membebaskan lahan, kami (pemerintah pusat) membangun. Ini kolaborasi," terang dia.

Informasi saja, curah hujan yang tinggi pada malam tahun baru hingga awal 2020 telah menyebabkan banjir di sejumlah daerah, khususnya Jabodetabek. Banjir terjadi pada Rabu (1/1) dan Kamis (2/1).

[Gambas:Video CNN]

(aud/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER