Jakarta, CNN Indonesia --
Indeks Harga
Saham Gabungan (
IHSG) diproyeksikan kembali melemah pada perdagangan Kamis (23/1). Sentimen negatif berasal dari kekhawatiran global akan penyebaran virus Korona dan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 oleh IMF.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher Jordan mengatakan selain itu pelemahan juga dipicu faktor teknikal indeks. Ia memprediksikan secara teknikal, indikator
stochastic mulai menyempit di sekitar
area oversold mengindikasikan tren pelemahan.
"Sejauh ini masih minim sentimen terutama dari dalam negeri yang mampu mendorong penguatan," ungkap Dennies seperti dikutip dari risetnya Kamis, (23/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang
support 6.198-6.215 dan
resistance 6.258-6.284.
Sementara, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan rentang konsolidasi IHSG masih dalam rentang wajar di tengah penantian kenaikan pasar. Dirinya memprediksikan IHSG akan bergerak menguat menjelang rilis kebijakan suku bunga acuan BI hari ini.
"Data perekonomian tentang suku bunga yang akan dilansir hari ini akan turut memberikan warna terhadap pola gerak IHSG, hari ini IHSG berpotensi menguat," ungkap William.
Ia memprediksikan IHSG bergerak dalam rentang
support 6.202 dan
resistance 6.378.
Sementara itu, saham-saham utama Wall Street ditutup variatif. Indeks Dow Jones turun tipis 0,03 persen ke level 29.186, S&P 500 naik 0,03 persen ke level 3.321, dan Nasdaq Composite naik 0,14 persen menjadi 9.383.
[Gambas:Video CNN] (well/agt)