Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perdagangan
Agus Suparmanto mengungkap pembahasan fasilitas keringanan
bea masuk atau
Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat akan rampung bulan depan.
"Kira-kira satu bulan ke depan ini ada yang sangat signifikan progresnya. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini ada progresnya," katanya di Washington, Kamis (13/2) seperti yang dikutip dari Antara.
Agus menjelaskan United State Trade Representative (USTR) telah sepakat soal sejumlah hal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejumlah hal tersebut di antaranya terkait dengan asuransi yang telah rampung urusannya dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, terkait regulasi impor produk hortikultura yang baru, setelah AS memenangkan gugatan terhadap RI di Badan Penyelesaian Sengketa dan Badan Banding WTO.
"Yang dari OJK sudah selesai, kemudian soal hortikultura juga sudah, tinggal implementasinya saja yang harus dipercepat dengan kondisi tertentu yang sebelumnya agak sulit. Ini kami akan lebih permudah," katanya.
Lebih lanjut, Agus mengatakan pekan depan akan juga dimulai dibahas soal GSP terkait kekayaan intelektual (
intellectual property rights). Ia meyakini, GSP akan dapat meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Amerika. Pasalnya, kebijakan tersebut saling menguntungkan karena Indonesia bisa menggenjot ekspor ke AS.
Sementara AS juga bisa mendapatkan barang berkualitas dari Tanah Air.
"Indonesia kan surplus dari Amerika dalam neraca dagang, ini membantu kami mengekspor ke Amerika seperti bahan furnitur tapi juga mendorong impor dari Amerika misalnya untuk produk kedelai," katanya.
Agus berharap negosiasi bisa rampung sebelum kedatangan Presiden Jokowi ke Las Vegas untuk menghadiri Association of Southeast Asian Nation-US (ASEAN-US) Summit pada pertengahan Maret mendatang.
[Gambas:Video CNN] (age/agt)