Jakarta, CNN Indonesia -- BPJS Kesehatan terus mendorong upaya untuk meningkatkan pariwisata Indonesia yang mulai terkena dampak penyebaran virus corona.
Lembaga itu pun dipercaya menjadi penyelenggara KTT progam jaminan sosial tersebut di Bali pada September. Acara itu akan dihadiri oleh ratusan perwakilan International Social Security Association (ISSA).
Dirut BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengungkapkan harapan agar KTT tersebut dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia aman untuk jadi destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami berharap, terselenggaranya KTT ini dapat mendorong sektor pariwisata dan meyakinkan pada dunia bahwa Indonesia siap dan aman dikunjungi, khususnya pasca wabah virus corona," kata Fachmi, Jumat (6/3).
Ia menambahkan, "Tentu saja dengan harapan dalam waktu satu sampai dua bulan ke depan, vaksin dan obat anti virus sudah ditemukan."
Hal itu disampaikan Fachmi kala berdialog dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadahlia terkait penyelenggaraan The 1st International Conference on Management of Social Security.
Pariwisata agar Tak LumpuhWishnutama pun turut menyatakan mendukung kegiatan ini. Ia mengungkap harapan serupa, yakni agar pariwisata Indonesia tidak lumpuh pasca wabah virus corona.
"Tentu kami siap
support. Untuk dapat mempersiapkan sebaik mungkin," kata Wishnutama.
Sementara, Bahlil berharap KTT tersebut akan meningkatkan gairah investasi di Indonesia.
Secara umum, Fachmi berpendapat digelarnya KTT merupakan bukti kepercayaan internasional atas pengelolaan jaminan sosial di Indonesia. Terlebih didukung kehadiran program JKN-KIS, saat ini negara telah menjadi salah satu barometer utama penyelenggaraan jaminan sosial, khususnya untuk perkembangan industri kesehatan.
Kontribusi total Program JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia pada 2016 mencapai Rp152,2 triliun sementara pada 2021 kontribusi itu diperkirakan meningkat sampai Rp289 triliun.
Program JKN-KIS juga disebut meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia sampai 2,9 tahun dan melindungi 14,5 juta orang dari kondisi kemiskinan yang lebih parah.
(asa)