Rupiah Bangkit ke Rp14.335 Ditopang Kebijakan Buyback Saham

CNN Indonesia
Rabu, 11 Mar 2020 08:30 WIB
Rupiah menguat 0,12 persen ke Rp14.335 per dolar AS pada Rabu (11/3) ditopang kebijakan pelonggaran buyback saham.
Rupiah menguat 0,12 persen ke Rp14.335 per dolar AS pada Rabu (11/3) ditopang kebijakan pelonggaran buyback saham. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah menguat ke Rp14.335 per dolar AS atau sebesar 0,12 persen pada perdagangan pasar spot, Rabu (11/3) pagi. Sebelumnya, mata uang Garuda di posisi Rp14.352 per dolar AS pada perdagangan Selasa (10/3).

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia melemah terhadap dolar AS. Terpantau, lira Turki melemah 0,24 persen, ringgit Malaysia 0,21 persen, baht Thailand 0,03 persen serta dolar Hong Kong melemah tipis 0,01 persen.

Di sisi lain, penguatan terjadi pada yen Jepang 0,72 persen, won Korea 0,22 persen serta peso Filipina sebesar 0,12 persen terhadap dolar AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian di negara maju, mayoritas nilai tukar bergerak melemah terhadap dolar AS. Dolar Australia dan dolar Kanada melemah dengan nilai masing-masing 0,19 persen dan 0,10 persen. Hanya euro yang menguat sebesar 0,38 persen, sementara poundsterling Inggris berada di posisi stagnan terhadap dolar AS.

Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menilai penguatan rupiah pagi ini disebabkan oleh sentimen tanggapan positif pasar atas izin perusahaan publik yang melakukan pembelian kembali (buyback) saham.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengizinkan semua emiten melakukan buyback saham sebagai stimulus perekonomian. Kebijakan OJK tersebut merespons perkembangan kondisi pasar saham domestik yang menurun sejak Senin (9/3).

"Kebijakan buyback pemerintah terhadap emiten-emiten diapresiasi para pelaku pasar, sehingga telah memberikan efek positif menjadi penguatan, baik pada IHSG maupun pada rupiah," kata Nafan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (11/3).

Selain itu, ia menyebutkan proyeksi data inflasi AS yang menurun juga berpotensi menjadi sentimen positif penguatan rupiah terhadap dolar AS. Diketahui, proyeksi data inflasi bulanan AS menurun dari 0,1 persen menjadi 0,0 persen.

Lebih lanjut, Nafan berpendapat rupiah akan bergerak melemah di kisaran Rp14.230 hingga Rp14.420 per dolar AS pada hari ini.

"Pola hanging man telah terbentuk mengindikasikan adanya potensi apresiasi rupiah terhadap dolar AS," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]

(ara/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER