Dongkrak Ekonomi Syariah, Sri Mulyani Terbitkan Sukuk Wakaf

CNN Indonesia
Jumat, 13 Mar 2020 08:20 WIB
Menkeu Sri Mulyani menerbitkan Sukuk Link Wakaf demi mendongkrak ekonomi syariah di dalam negeri.
Menkeu Sri Mulyani menerbitkan Sukuk Link Wakaf demi mendongkrak ekonomi syariah di dalam negeri. (CNN Indonesia/Feri Agus Setyawan).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Keuangan sekaligus Ketua Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah menerbitkan Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) atau Sukuk Link Wakaf guna mendongkrak sektor keuangan syariah. Selain itu, pemerintah juga akan membangun perumahan berskema syariah.

Hal ini disampaikannya dalam laporan tugas Ketua IAEI kepada Wakil Presiden sekaligus Ketua Dewan Penasehat IAEI Ma'ruf Amin dan Ketua Dewan Pertimbangan IAEI Jusuf Kalla.  Dari sisi Sukuk Link Wakaf, ia mengatakan penerbitan sudah dilakukan pada pekan lalu.

Pada program ini, investor bisa memiliki sukuk yang terintegrasi langsung untuk kegiatan wakaf.  "Ini bisa dimulai dari Rp50 miliar, jadi kami sudah pecah telur sesuai janji kami ke Bapak (Ma'ruf). Kami sudah terbitkan dan akan kami teliti produk itu agar bisa mudah dipahami para filantropis dan BUMN CSR," ungkap Sri Mulyani, Kamis (11/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan sosialisasi lebih lanjut akan dilakukan oleh Wakil Ketua IAEI Erick Thohir dalam beberapa pekan ke depan. Bila hasilnya memuaskan, pemerintah bersama IAEI akan menambah volume penerbitannya.

Sayangnya, ia enggan mengungkap berapa volume pada penerbitan perdana itu.  Program syariah lain yang juga akan dilakukan adalah mengembangkan perumahan skema syariah. Rencananya, pemerintah akan menggandeng PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN yang merupakan bank pelat merah sekaligus spesialis kredit perumahan.

"Kami undang BTN untuk program ini, kami tingkatkan ekonomi stimulus di 2020 mencapai Rp1,1 triliun untuk penuhi volume pembangunan rumah syariah untuk masyarakat berpenghasilan rendah," katanya.

Kendati begitu, bendahara negara itu enggan mengelaborasi lebih jauh berapa unit rumah syariah yang akan dibangun bersama BTN. Begitu pula dengan target waktu pembangunan tersebut.

Ia hanya menekankan bahwa pemerintah akan membangun jaringan dengan para perusahaan negara guna melaksanakan program syariah di bidang lain. "Kami juga akan meminta beberapa BUMN untuk menjadi katalisator dan edukator produk syariah," ucapnya.

[Gambas:Video CNN]
Selain itu, mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu juga mengatakan bakal mengadakan sejumlah program edukasi, seminar nasional dan internasional, hingga sosialisasi berbagai program dan produk syariah. Berbagai hal itu akan digencarkan mulai bulan ini hingga akhir tahun.

Beberapa kegiatan itu, yaitu Ramadan Economic Forum, Economic Syariah Energy, Silatnas dan Halal Bihalal serta Halal Expo, dan Economic Zakat Wakaf and Islamic Filantrophy (ZAFIN). Kemudian, Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah, Indonesia Syariah Economic Festival, dan lainnya.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER