Erick Thohir Siapkan 4,7 Juta Masker untuk Setop Corona

CNN Indonesia
Jumat, 20 Mar 2020 14:38 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir menyiapkan 4,7 juta masker dari BUMN farmasi akhir Maret ini untuk mencegah virus corona.
Erick Thohir siapkan 4,7 juta masker pada akhir Maret. (Istockphoto/Oleksandr Shatyrov).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan perusahaan pelat merah sektor farmasi bakal memproduksi masker hingga 4,7 juta lembar. Targetnya, 4,7 juta masker tersebut dapat tersedia pada 31 Maret mendatang.

"BUMN farmasi terus memproduksi kebutuhan yang kami bisa, contoh masker. Insya Allah 31 Maret akan tersedia 4,7 juta masker," katanya melalui video conference, Jumat (20/3).

Tak hanya dari sisi alat kesehatan, Erick juga memastikan BUMN farmasi memiliki pasokan obat untuk pasien positif virus corona. Ia menuturkan beberapa negara juga telah menggunakan jenis obat yang sama. Namun, ia tidak menjelaskan lanjut jenis obat tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlahnya signifikan sampai dengan 60 ribu pasien jadi stok ada," imbuhnya.

Selain itu, ia mengatakan Kementerian BUMN juga terus mengupayakan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis dan kesehatan. Ia mengatakan pihak swasta telah menyatakan kesanggupan mereka untuk membantu pengadaan APD. Erick bilang Kementerian BUMN bakal membentuk tim khusus untuk menampung dana dari pihak swasta yang masuk sehingga dapat dialokasikan secara maksimal sesuai dengan kebutuhan.

"Untuk APD kami cari sumber dari banyak tempat, ini akan kami lakukan karena kami tidak mau dokter dan perawat yang merupakan ujung tombak tidak disediakan APD," katanya.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) akan memproduksi masker sebanyak 2 juta lembar bulan ini. Bahan baku pembuatan masker akan didatangkan dari beberapa negara meliputi, China, India, dan Prancis.

"(Produksi) masker 2 juta itu semuanya oleh RNI, kerja sama dengan pabrikan lokal. Jadi RNI order supaya cepat," katanya.

[Gambas:Video CNN]
Pesan Test Kit Corona dari Swiss

Selain itu, Erick mengatakan pihaknya juga telah memesan alat tes (test kit) virus corona dari Swiss. Alat tersebut rencananya akan masuk ke Indonesia pada akhir bulan ini.

"Kami beli (test kit) dari Swiss, saya tidak bicara merek, yang dari Swiss sudah kami pesan, insya Allah akhir bulan ini datang," imbuhnya.

Ia menjelaskan test kit yang dipesan dari Swiss tersebut akan menguji keberadaan virus melalui air liur baik di tenggorokan maupun hidung, bukan dari darah. Alat tersebut nantinya akan didistribusikan ke rumah sakit. Sebelumnya, Singapura juga disebut ingin menyumbangkan test kit untuk Indonesia.

"Hari ini banyak sekali penawaran untuk beli test kit, tapi kami juga menjaga dari sisi kualitasnya," ujarnya.

Di sisi lain, alat tes kilat atau rapid test virus corona dari China sudah masuk ke Indonesia secara bertahap mulai Kamis (19/3). Erick menuturkan alat tersebut telah diserahkan langsung kepada Kementerian Kesehatan.

"Kalau alat tes sudah di Kemenkes, sudah di sana," tutur dia.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kementerian BUMN diharapkan fokus pada sektor kesehatan. Dengan demikian, seluruh dana Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN tahun ini akan dialihkan untuk menjamin kesehatan masyarakat.

(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER