Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pupuk Indonesia bertekad menjaga komitmen untuk menjaga kinerja para produsen pupuk yang meliputi produksi, ketersediaan stok, hingga kelancaran distribusi pupuk bersubsidi di tengah pandemi virus corona. Para produsen yang dimaksud adalah PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Iskandar Muda Aceh, dan PT Petrokimia Gresik.
Dirut PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan produksi di pabrik-pabrik tersebut masih terjaga. Di bulan Januari sampai akhir Februari 2020, total produksi telah mencapai dua juta ton, setara 108 persen dari target periode sebesar 1,89 juta ton.
Guna menjaga performa, pihaknya menjalankan sejumlah langkah pencegahan penyebaran virus corona di lingkungan operasional kerja dan pabrik di masing-masing perusahaan, juga melakukan sosialisasi dan memberi bantuan kepada masyarakat sekitar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemeriksaan tubuh karyawan dan tamu yang memasuki area pabrik dan kantor, pembatasan kedatangan tamu, mengatur pola kerja yang lebih fleksibel, menyediakan alat pembersih tangan serta rutin menjaga kebersihan lingkungan kantor dengan cara penyemprotan disinfefktan," kata Aas.
Ia menambahkan, tindakan preventif itu merupakan upaya nyata BUMN untuk melindungi karyawan, sekaligus menjamin kelangsungan operasional perusahaan dalam menjalankan tugas dari pemerintah. Tak hanya di perkantoran, upaya serupa juga diterapkan di dermaga pelabuhan di area pabrik.
"Setiap kapal yang berlabuh akan diawasi dengan ketat, mulai dari kelengkapan dokumen bebas karantina hingga pembatasan, dan pemeriksaan kesehatan Anak Buah Kapal (ABK) yang akan turun ke dermaga," ungkap Aas.
Menurut Aas, tenaga pemasar pun telah diinstruksikan untuk meminimalisir kegiatan pertemuan langsung dengan distributor dan konsumen. Mereka diserarankan untuk berkomunikasi lewat telepon atau aplikasi obrolan. Aas pun berterima kasih kepada seluruh karyawan Pupuk Indonesia Grup, baik produsen pupuk maupun perusahaan non pupuk atas dedikasi terhadap tugas menjaga ketahanan pangan dan operasional perusahaan.
"Semua kebijakan tersebut bersifat dinamis, dan siap menyesuaikan dengan perkembangan terbaru. Kami pun tengah mempersiapkan prosedur-prosedur lebih lanjut dalam rangka memitigasikan potensi resiko yang ada," katanya, seraya memastikan proses distribusi pupuk bersubsidi kepada petani tetap berjalan lancar.
Sebagai informasi, per 19 Maret 2020 Pupuk Indonesia Grup menyediakan stok pupuk bersubsidi sebanyak 963.958 ton yang terdiri dari 497.274 ton Urea, 223.963 ton NPK, 85.910 ton SP-36, 103.653 ton ZA, dan 53.159 ton Organik. Total tersebut tiga kali lebih banyak dari ketentuan sebesar 274.931 ton.
Adapun Pupuk Indonesia mencatatkan realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan 18 Maret 2020 telah mencapai 2.059.025 ton. Angka tersebut terdiri dari 977.253 ton Urea, 631.684 ton NPK, 171.283 ton SP-36, 182.936 ton ZA, dan 95.869 ton Organik.
(rea)