Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Pertanian melalui Badan Ketahanan Pangan berupaya menjaga agar pasokan mencukupi di setiap provinsi dengan memberikan subsidi distribusi dari daerah surplus ke daerah minus. Hal itu dipandang perlu karena kebutuhan pangan diprediksi meningkat sebagai dampak Covid-19 dan momen jelang puasa serta Idul Fitri.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi menegaskan, ketahanan pangan harus dijaga dengan baik, baik ketersediaan maupun distribusi.
"Kami rutin minta daerah menyampaikan kondisi ketersediaan pangan seperti apa, harganya bagaimana, komoditas apa saja yang stoknya mengalami kekurangan atau kelebihan," ujar Agung dalam konferensi video dengan Kepala Dinas Pangan seluruh Indonesia, Kamis (9/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Distribusi pangan disebut sangat penting agar tidak terjadi kelangkaan, dan masyarakat tak panik menghadapi pandemi. Pihaknya akan mendekatkan sumber produksi ke wilayah yang membutuhkan, dengan provinsi yang surplus komoditas tertentu menyuplai provinsi yang minus.
Beberapa provinsi yang melaporkan mengalami kekurangan pasokan bawang merah dan cabai rawit, antara lain Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Papua. Agung mengatakan telah meminta mereka agar berkomunikasi dengan provinsi Sulawesi Selatan yang saat ini memasuki masa panen raya.
"Provinsi yang mengalami kekurangan pasokan ini berkoordinasi dengan provinsi yang surplus. Kami bantu biaya distribusinya," katanya.
Ia menjelaskan komunikasi harus terus terjalin antara berbagai pihak untuk menjamin ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan, serta bahwa dinas pangan diharapkan bertindak proaktif.
Agung menambahkan, ketersediaan 11 komoditas pangan saat ini aman. Kesebelas pangan utama itu meliputi beras, jagung, bawang merah, bawang putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam, telur ayam, gula pasir dan minyak goreng.
"Dari laporan dinas tadi, secara umum kondisi ketersediaan pangan kita aman. Memang masih ada kelangkaan pasokan untuk gula pasir sehingga harganya masih cukup tinggi, tapi akan ada 250 ribu ton gula pasir segera digelontorkan ke pasar untuk menstabilkan harga," jelasnya.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke pabrik gula PT Angles Products di Cilegon, Banten pada Rabu (8/4), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan ketersediaan stok dipastikan aman di masa pandemi, dan dalam menghadapi bulan Ramadhan sampai Idul Fitri mendatang.
"Insya Allah tidak ada hal yang perlu menjadi kekhawatiran. Dalam menjaga kestabilan distribusi pangan, Kementan bersama satgas pangan terus berupaya untuk kelancaran dan kemudahan akses pangan," ujar Syahrul saat itu.
(rea)