Jakarta, CNN Indonesia --
Bank of America akan menyumbangkan US$1 miliar atau setara dengan Rp14,19 triliun (asumsi kurs Rp14.193 per dolar AS) selama empat tahun untuk memerangi
diskriminasi ras. Uang tersebut akan diberikan kepada komunitas dan usaha kecil untuk membantu mengatasi ketidaksetaraan ekonomi dan ras.
Pasalnya, kondisi tersebut diperburuk dengan adanya pandemi virus corona. Dikutip dari
CNN, CEO Brian Moynihan mengatakan bahwa kesenjangan ekonomi dan sosial yang mendasari persoalan rasis.
"Kondisi ini diperburuk oleh pandemi dan menyebutkan protes nasional yang dipicu oleh kematian George Floyd dalam tahanan polisi. Semua kejadian tersebut telah menciptakan rasa urgensi. Kita semua harus berbuat lebih banyak," katanya, Selasa (2/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, mereka telah mendonasikan US$250 juta atau setara dengan Rp3,5 triliun selama empat tahun. Uang tersebut untuk organisasi nirlaba dan memberikan pinjaman kepada usaha kecil yang dimiliki minoritas.
Dana tersebut ditujukan untuk perluasan layanan kesehatan, seperti klinik vaksinasi hingga perekrutan karyawan bank baru di komunitas yang kurang beruntung secara ekonomi.
Bank ini pernah memiliki masalah dengan minoritas. Bank of Amerika pernah didenda US$2,2 juta pada 2013 karena mendiskriminasi kandidat pekerja kulit hitam selama dua dekade.
Departemen Tenaga Kerja AS memerintahkannya untuk membayar denda setelah menemukan bahwa lebih dari 1.100 pencari kerja Afrika-Amerika menghadapi diskriminasi di kantor perusahaan di Charlotte, North Carolina dalam rentang waktu 1993 hingga 2005.
Moynihan adalah CEO terbaru yang secara terbuka berbicara tentang protes tersebut. Selain Bank of America, startup kebugaran Peloton, Intel dan Verizon juga mengumumkan donasi untuk organisasi yang berorientasi minoritas.
[Gambas:Video CNN] (age/sfr)