Program Tapera Mulai Angkat Saham Sektor Properti

CNN Indonesia
Kamis, 04 Jun 2020 17:52 WIB
Pejalan kaki melintasi papan IHSG, Jakarta, Selasa, 3 September 2019. Per akhir sesi dua, indeks saham acuan di Indonesia melemah 0,46% ke level 6.261,59. CNNIndonesia/Safir Makki
Program Tapera mulai memberikan sentimen positif ke saham sektor properti walaupun kecil. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Saham-saham sektor properti terlihat menguat bersama seiring kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (4/6) ini. Sebut saja, saham-saham sektor properti yang menjual rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) atau rumah subsidi seperti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT PP Properti Tbk (PPRo), dan PT Nusantara Almazia Tbk (NZIA).

Berdasarkan pantauan, saham Summarecon Agung dibuka menguat dari penutupan kemarin yang di level Rp535 ke Rp545 per saham. Tren harga saham emiten berkode SMRA ini terus naik ke level Rp590 pada jeda perdagangan siang.

Dengan penguatan tersebut, saham Summarecon Agung sudah naik 26,11 persen dalam sepekan. Kemudian, saham Ciputra Development dibuka menguat dari penutupan kemarin di level Rp665 menjadi Rp685 per saham.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tren harga saham dengan kode CTRA ini terus naik hingga menguat Rp675 pada jeda perdagangan siang. Dalam sepekan, saham Ciputra Development naik 22,73 persen.

Lebih lanjut, saham PP Properti dibuka menguat dari penutupan kemarin di level Rp50 menjadi Rp51 per saham. Tren harga saham dengan kode PPRO ini terus naik hingga menguat Rp54 pada jeda perdagangan siang. Dalam sepekan, saham PP Properti naik 4 persen.

Sementara itu, saham Nusantara Almazia dibuka menguat dari penutupan kemarin di level Rp136 menjadi Rp150 per saham. Namun, harga saham dengan kode NZIA ini melemah hingga menyentuh Rp139 pada jeda perdagangan siang.

Dalam sepekan, saham Nusantara Almazia naik 5,3 persen Tak hanya saham sektor properti, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) sebagai penyedia pembiayaan KPR ikut terbang.

Saham BTN dibuka menguat dari penutupan kemarin di level Rp1.010 menjadi Rp1.030 per saham. Tren harga saham bank pelat ini terus terjaga di posisi Rp1.030 hingga jeda perdagangan.

Dalam sepekan, saham Ciputra Development naik 28,21 persen. SVP Research Kanaka Hita Solvera Janson Nasrial menilai penguatan saham sektor properti tersebut ditopang sentimen positif pembukaan ekonomi.

[Gambas:Video CNN]
"Reopening ekonomi membuat sektor properti berjalan kembali, walau hanya seperempat kapasitas berhubung adanya penyesuaian norma baru terkait Covid-19," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

Selain itu, sektor properti mendapatkan angin segar dari program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Namun, sentimen Tapera tidak terlalu signifikan pada sektor properti.

Sebagai informasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera pada 20 Mei lalu. Dengan aturan tersebut nantinya, gaji pekerja akan dipotong sebesar 2,5 persen untuk iuran simpanan Tapera.

"Tapera sedikit pengaruhnya karena permintaan masih lemah," imbuhnya.


Di samping itu, ia menilai valuasi saham sektor properti cenderung turun tajam dari level psikologisnya. Imbasnya, saham sektor properti menjadi incaran para manajer investasi untuk memperbaiki portfolio mereka.

Senada, Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo menilai sentimen Tapera memberikan sentimen positif meskipun sangat minim kepada sektor properti. Pasalnya, Tapera merupakan program jangka panjang.

Pemerintah sendiri menargetkan penarikan iuran simpanan Tapera baru dimulai bertahap pada 2021 mendatang. "Jadi, sektor properti menguat karena IHSG sedang mendekati level psikologisnya ke angka 5.000," ujarnya.

(ulf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER