Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 0,3 persen tahun ini. Proyeksi laju ekonomi itu memburuk dari prediksi pada April lalu, 0,5 persen.
Perkiraan itu tertuang dalam laporan "World Economic Outlook Update: A Crisis Like No Other, An Uncertain Recovery" yang dirilis Juni 2020.
"Usai laporan WEO April 2020 dirilis, pandemi (virus corona) meningkat dengan cepat di sejumlah negara berkembang, mengharuskan penutupan akses (lockdown) ketat dan menyebabkan gangguan pada aktivitas yang lebih besar dari yang diperkirakan," jelas IMF dalam laporan tersebut, dikutip Kamis (25/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati demikian, IMF memprediksi ekonomi Indonesia kembali positif pada 2021 di level 6,1 persen. Prediksi itu menurun 2,1 poin persentase dari sebelumnya, 8,2 persen.
Pemangkasan proyeksi juga dilakukan untuk laju ekonomi negara berkembang dan global tahun ini.
Untuk negara berkembang, pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto diperkirakan sebesar minus 3 persen atau turun 2 poin persentase dari proyeksi sebelumnya, minus 1 persen.
Sementara, laju ekonomi global tahun ini diprediksi minus 4,9 persen atau merosot dari sebelumnya minus 3 persen.
Mereka mengatakan pemangkasan proyeksi pertumbuhan tersebut terjadi akibat penyebaran virus corona. Mereka menyebut pandemi tersebut bisa mengakibatkan ekonomi dunia mengalami resesi dalam pada tahun ini.
Selain itu, pandemi corona juga akan membuat proses pemulihan ekonomi lebih lamban dari perkiraan sebelumnya.