Menyelamatkan UMKM, Menyelamatkan Ekonomi Indonesia

BRI | CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2020 00:00 WIB
adv bri
Direktur Utama BRI Sunarso. Foto: Dok. BRI
Jakarta, CNN Indonesia --

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan krusial terhadap perekonomian Indonesia. Tercatat UMKM memberikan kontribusi sebesar 60,3% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Selain itu, UMKM menyerap 97% tenaga kerja dan menyediakan 99% lapangan kerja di Indonesia. Namun, adanya pandemi COVID-19 memberikan tekanan berat bagi pelaku UMKM, karena mereka tidak bisa melakukan aktivitas ekonomi sebagaimana biasanya.

Bank BRI yang memiliki komitmen untuk fokus terhadap pemberdayaan UMKM di Indonesia langsung merespons kondisi yang terjadi saat ini. Perseroan telah mengimplementasikan berbagai strategi dalam rangka mendukung pemerintah menyelamatkan UMKM.

adv briFoto: Dok. BRI

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, saat ini perseroan tengah fokus untuk menjaga keberlanjutan usaha para pelaku. Dalam upaya tersebut, UMKM. BRI terus menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk menjaga roda perekonomian terus berputar. Hingga akhir Mei 2020, tercatat BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp 47,4 triliun kepada lebih dari 1,7 juta pelaku UMKM.

BRI juga tengah mengembangkan sebuah produk pinjaman bagi UMKM yang dipersiapkan untuk kondisi pasca COVID-19. Sunarso mengatakan, diharapkan dengan adanya fasilitas tersebut mampu mengakselerasi usaha para pelaku UMKM yang sempat menurun akibat pandemi.

"Saat ini BRI akan tetap ekspansi untuk terus tumbuh. Dengan begitu, UMKM akan tetap berdaya dan akan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja, dan ujungnya mengurangi angka pengangguran," ungkap Sunarso.

adv briFoto: Dok. BRI

Sunarso menambahkan, perseroan juga an gencar merestrukturisasi kredit untuk menjaga keberlangsungan UMKM, dimana saat ini BRI menjadi bank dengan jumlah restrukturisasi terbesar di Indonesia. Hingga akhir Mei 2020 BRI merestrukturisasi 2,6 juta pelaku UMKM dengan total pinjaman mencapai lebih dari Rp 160 triliun.

"Menurut data dari Kemenkeu di Indonesia ada 20 juta UMKM yang membutuhkan restrukturisasi kredit, dan dari 20 juta itu 11,7 juta ada di bank HIMBARA. Dari 11,7 juta di antaranya 9,6 juta ada di BRI. Oleh karena itu BRI harus tetap melakukan restrukturisasi, dan dari 16 Maret sampai 31 Mei telah direstrukturisasi sejumlah 2,6 juta nasabah dengan total debit Rp 160 triliun, mayoritas di mikro 1,28 juta nasabah senilai Rp 60,61 triliun, KUR 1,2 juta orang, retail 90 ribu orang, konsumer 30 ribu orang dan menengah korporasi 69 ribu," rinci Sunarso.

Upaya lain yang dilakukan perseroan agar UMKM tetap bertahan adalah mendukung berlangsungnya operasional pusat pusat ekonomi dan perbelanjaan seperti pasar tradisional. Inovasi yang dilakukan perusahaan diantaranya meluncurkan Web Pasar, dimana terobosan ini diapresiasi oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

"Kita (Kementerian Koperasi dan UKM) dan BRI sering kali melakukan pendampingan bersama melalui pemberian pelatihan dan pembinaan dalam rangka inkubasi bagi mereka agar dapat terhubung dengan ekosistem digital," ujar Teten. 

Bentuk dukungan lain yang diberikan di masa pandemi, BRI telah membagikan masker kepada 1 juta pedagang pasar di Indonesia agar mereka bisa aman dan terlindungi saat melakukan aktivitas ekonomi.

"Memberdayakan UMKM, menjaga keberlanjutan daripada UMKM itu sama dengan menjaga penyediaan tenaga kerja, penyerapan tenaga kerja, dimana itu adalah cara paling mulia memberikan pekerjaan dan menyejahterakan rakyat," tandas Sunarso.

(bri/bri)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER