BTPN Syariah Raih Laba Rp407 M di Tengah Tekanan Corona

CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2020 15:02 WIB
BTPN Syariah berhasil menorehkan laba bersih setelah pajak Rp407 miliar pada semester I 2020 walaupun ekonomi sedang tertekan corona.
BTPN Syariah torehkan laba bersih setelah pajak Rp407 miliar pada semester I 2020 walaupun ekonomi sedang tertekan corona. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatat laba bersih setelah pajak sebesar Rp407 miliar pada semester I 2020. Perolehan laba bersih turun 33,27 persen dari Rp610 miliar pada semester I 2019.

Direktur Bank BTPN Syariah Fachmy Achmad mengungkapkan kinerja bank terpengaruh oleh tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona atau covid-19. Pasalnya, pandemi corona sangat memberi dampak bagi perkembangan bisnis UMKM yang merupakan pasar bisnis BTPN Syariah.

"Karena fokus melayani prasejahtera yang merupakan nasabah ultra mikro, tentunya secara alamiah pandemi ini memberi dampak terhadap kinerja perusahaan," kata Fachmy dalam keterangan tertulis, Rabu (29/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati laba bersih turun, namun BTPN Syariah sejatinya mencatat pertumbuhan pembiayaan kepada nasabah. Tercatat, pembiayaan meningkat 2 persen dari Rp8,54 triliun menjadi Rp8,74 triliun sepanjang Januari-Juni 2020.

Tingginya pembiayaan didukung oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat 7 persen dari Rp8,88 triliun menjadi Rp9,46 triliun. Sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 42,3 persen.

Sedangkan rasio intermediasi (Financing to Deposit Ratio/FDR) sebesar 92 persen. Lalu, likuiditas jangka pendek sebesar 190 persen dan likuiditas jangka panjang 244 persen.

"Kami juga berusaha keras agar rasio rasio likuiditas terjaga dengan baik dan sehat, sehingga kuat menopang target yang telah dicanangkan," katanya.

Sayangnya, pembiayaan yang meningkat turut mengerek rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) BTPN Syariah dari 1,34 persen pada Januari-Juni 2019 menjadi 1,8 persen pada Januari-Juni 2020. Namun, Fachmy menekankan bank akan berupaya menjaga rasio pembiayaan macet ke depan.

[Gambas:Video CNN]

"Dalam masa menantang seperti ini, bank tentunya selektif mengucurkan pembiayaan baru kepada nasabah baru, agar terhindar dari risiko bermasalah," jelasnya.

Di sisi lain, BTPN Syariah berhasil meningkatkan nilai aset sekitar 10 persen dari Rp13,94 triliun menjadi Rp15,27 triliun. BTPN Syariah juga berhasil masuk kategori BUKU III atau bank dengan modal inti antara Rp5 triliun sampai Rp30 triliun.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER