Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (1/9). Alasannya, investor mencermati rilis data inflasi yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Investor akan mencermati hasil rilis data inflasi dan manufaktur," kata Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan dalam risetnya.
Pada Juli lalu, BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar minus 0,10 persen secara bulanan (month to month/mtm). Sedangkan, inflasi secara tahunan (year on year/yoy) sebesar 1,54 persen yang merupakan inflasi terendah sejak Mei 2000 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain inflasi, ia mengatakan investor juga mencermati penyesuaian ulang (rebalancing) indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI). Rebalancing ini akan diimplementasikan pada hari ini.
"Rebalancing MSCI akan mengurangi pembobotan Indonesia pada indeksnya," tuturnya.
Ia memperkirakan indeks saham akan bergerak di rentang support 5.144-5.191 dan resistance 5.327-5.416.
Senada, Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya juga meramal IHSG bergerak lesu hari ini lantaran pelaku pasar menanti rilis inflasi.
"Pergerakan IHSG terlihat sedang melalui fase konsolidasi wajar, sedangkan potensi tekanan terlihat belum akan berakhir," katanya.
Ia memprediksi indeks saham bergerak di rentang support 5.102 dan resistance 5.378.
Di sisi lain, saham-saham utama Wall Street ditutup bervariasi. Indeks Dow Jones turun 0,78 persen ke level 28.430, S&P 500 melemah 0,22 persen ke level 3.500, dan Nasdaq Composite bertambah 0,68 persen menjadi 11.775.
(ulf/age)