Jokowi Ingatkan Kesempatan Kerek Ekonomi Sisa Dua Pekan

CNN Indonesia
Senin, 14 Sep 2020 11:53 WIB
Presiden Jokowi mengingatkan para menteri untuk mempercepat penyaluran bansos (BLT) ke masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Presiden Jokowi mengingatkan para menteri untuk mempercepat penyaluran bansos (BLT) ke masyarakat dalam rangka pemulihan ekonomi nasional. (Lukas - Biro Pers).
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kesempatan pemerintah untuk mengungkit perekonomian nasional pada kuartal III tinggal dua pekan lagi atau hanya sampai akhir September 2020. Setelah itu, periode kuartal III yang terhitung sejak Juli akan berakhir. 

"Kita masih punya waktu sampai akhir September dalam meningkatkan daya ungkit ekonomi kita, meningkatkan daya beli masyarakat, meningkatkan konsumsi rumah tangga di kuartal III ini," tutur Jokowi dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (14/9). 

Dengan kesempatan yang tinggal dua pekan ini, kepala negara meminta seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju dan pemerintah daerah agar segera mempercepat penyaluran bantuan sosial (bansos) tunai ke masyarakat. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maka saya minta seluruh program insentif yang sifatnya cash transfer agar benar-benar diperhatikan, dipercepat," katanya. 

Pada program penanganan dampak pandemi virus corona atau covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah menganggarkan dana sebesar Rp695,2 triliun.

Dari pagu tersebut, realiasi penyaluran baru mencapai Rp237 triliun atau 30,9 persen dari total pagu per 2 September 2020. 

Secara rinci, penyaluran anggaran covid-19 dan PEN untuk sektor kesehatan baru terserap Rp27,65 triliun atau 31,6 persen dari total alokasi Rp87,5 triliun. Lalu, untuk sektor perlindungan sosial baru 62,8 persen dari Rp230 trliun. 

Kemudian, sektor pemda terealisasi 27,8 persen dari pagu Rp106 triliun, stimulus UMKM 91,4 persen dari Rp123,4 triliun, korporasi dan insentif usaha masing-masing terealisasi Rp53,5 triliun dan Rp,61 triliun. 

Rencananya, pemerintah akan kembali meneruskan program PEN pada tahun depan. Saat ini, pagu yang disiapkan sebesar Rp356,5 triliun, namun rencananya akan diubah lagi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. 

Ani memperkirakan ekonomi nasional akan tumbuh di kisaran 0 persen hingga minus 2 persen. Apabila perekonomian RI kembali masuk di zona negatif, maka Indonesia resmi mengalami resesi ekonomi karena pertumbuhan ekonomi kuartal II sudah negatif 5,32 persen. 

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER