Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan mengalokasikan anggaran program padat karya jalan dan jembatan sebesar Rp3,01 triliun pada 2021.
"Kami laporkan mengenai program padat karya pada tahun depan, kami berencana mengalokasikan Rp3,01 triliun," Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian dikutip dari Antara, Senin (14/9).
Menurut Hedy, total anggaran padat karya jalan dan jembatan tahun depan tersebut terdiri dari kegiatan padat karya preservasi jalan di 34 provinsi sebesar Rp1,05 triliun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, alokasi untuk padat karya preservasi jembatan di 34 provinsi sebesar Rp460 miliar dan padat karya revitalisasi drainase di 34 provinsi sebesar Rp1,50 triliun pada 2021.
Bina Marga Kementerian PUPR telah mengalokasikan Rp2,92 triliun untuk padat karya jalan dan jembatan, terdiri dari padat karya rutin jalan sebesar Rp1,67 triliun, kemudian padat karya rutin jembatan Rp250 miliar dan padat karya revitalisasi drainase sebesar Rp1,00 triliun sepanjang 2020.
"Untuk pembelian produk rakyat, kami mengalokasikan pada 2021 sebesar Rp130 miliar apakah itu untuk produk karet, rosin ester dan CPHMA," kata Hedy.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) mencatat hingga akhir Agustus 2020 Program Padat Karya Tunai atau PKT telah menyerap 402.449 tenaga kerja atau sekitar 62,98 persen dari target penerima manfaat sebesar 638.990 orang.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa belanja anggaran Kementerian PUPR diharapkan dapat berkontribusi langsung pada percepatan penanganan dampak sosial ekonomi akibat Pandemi covid-19, seperti mengurangi angka pengangguran dan menjaga daya beli masyarakat.
Kementerian PUPR kemudian memperluas cakupan Program Padat Karya Tunai (PKT/cash for work) di 34 provinsi dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional.