Harga Emas Antam 1 Oktober, Turun ke Rp1,013 Juta per Gram

Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp1,013 juta per gram pada Kamis (1/10). Posisi itu melemah Rp3.000 dibandingkan posisi Rabu(30/9) di level Rp1,016 juta per gram.

Harga pembelian kembali (buyback) juga berkurang Rp3.000 dari Rp907 ribu menjadi Rp904 ribu per gram pada hari ini.

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp538 ribu, 2 gram Rp1,97 juta, 3 gram Rp2,93 juta, 5 gram Rp4,86 juta, 10 gram Rp9,65 juta, 25 gram Rp24,01 juta, dan 50 gram Rp47,94 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp95,81 juta, 250 gram Rp239,26 juta, 500 gram Rp478,32 juta, dan 1 kilogram Rp956,6 juta.

Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,04 persen menjadi US$1.894 per troy ons. Sedangkan harga emas di perdagangan spot menguat 0,28 persen ke level US$1.891 per troy ons pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pasar masih menantikan hasil negosiasi paket stimulus ekonomi AS kedua senilai US$2,2 triliun. Namun, Partai Demokrat dan pemerintah AS masih belum menemukan kesepakatan.

"Akibatnya, harga emas kembali tertekan dan negosiasi masih dilanjutkan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

[Gambas:Video CNN]

Ia memprediksi harga emas di pasar spot akan mencoba untuk balik arah (rebound) karena peluang negosiasi stimulus tersebut. Selain itu, ia menuturkan sentimen pelemahan dolar AS masih berlangsung.

"Potensi kisaran gerak emas US$1.875-US$1.905 per troy ons hari ini," imbuhnya.

Selanjutnya, harga emas akan dipengaruhi data indeks aktivitas manufaktur AS yang akan segera dirilis. Pasar berharap data yang dirilis lebih baik dari proyeksi, sehingga bisa mendorong penguatan harga emas karena kekhawatiran pasar terhadap pemulihan ekonomi AS mereda.