Nilai tukar rupiah semakin tertekan usai Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya terinfeksi virus corona. Rupiah berada di level Rp14.887 per dolar AS atau melemah 0,35 persen pada Jumat (2/10) atau tak lama setelah pengumuman itu.
Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan berita Trump yang terpapar corona telah memberikan sentimen negatif ke aset berisiko, termasuk rupiah. Pasar merespons negatif karena covid-19 makin menimbulkan ketidakpastian.
"(Pergerakan rupiah) ada pengaruh (dari berita Trump). Berita keluar memberikan sentimen negatif ke aset berisiko. Jadi meskipun dolar AS melemah, tapi karena rupiah masuk aset berisiko, dampak pelemahan dolar AS tidak terlalu terlihat di rupiah," ungkap Ariston kepada CNNIndonesia.com, Jumat (2/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia memproyeksi rupiah akan terus melemah pada hari ini. Bahkan menurut perkiraannya, sekarang rupiah tengah mengarah ke area Rp14.900 per dolar AS.
Hanya saja, ia masih optimistis rupiah belum akan tembus area Rp15 ribu per dolar AS.
"(Sore ini) mungkin dekat ke Rp14.900 per dolar AS," imbuhnya.
Sementara, rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya. Ringgit Malaysia minus 0,18 persen, won Korea Selatan minus 0,4 persen, baht Thailand minus 0,19 persen, dan dolar Singapura minus 0,06 persen.
Hal yang sama terjadi pada mata uang di negara maju. Dolar Australia melemah 0,35 persen, euro Eropa minus 0,07 persen, poundsterling Inggris minus 0,12 persen, dolar Kanada minus 0,15 persen, dan rubel Rusia minus 0,75 persen
(aud/agt)