Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.735 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Selasa (6/10) pagi. Posisi tersebut menguat 0,44 persen dibandingkan perdagangan Senin (5/10) sore di level Rp14.800 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.712 per dolar AS atau menguat dari Rp14.866 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS. Yen Jepang menguat 0,21 persen, dolar Singapura menguat 0,08 persen, dolar Taiwan menguat 0,14 persen, won Korea Selatan melemah 0,20 persen, peso Filipina menguat 0,04 persen, yuan China menguat 0,37 persen, dan bath Thailand menguat 0,34 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya rupee India yang melemah 0,23 persen diikuti ringgit Malaysia melemah 0,07 persen.
Sementara itu, mayoritas mata uang di negara maju juga bergerak menguat terhadap dolar AS. Dolar Australia menguat 0,28 persen, franc Swiss menguat 0,05 persen, dan dolar Kanada menguat 0,02 persen. Hanya poundsterling Inggris yang terpantau masih melemah 0,08 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pasar merespons positif keluarnya Presiden AS Donald Trump dari rumah sakit dan kembali ke Gedung Putih pada hari Senin setelah tinggal di rumah sakit selama tiga malam. Meskipun ini tidak berarti dia benar-benar sembuh, pasar menganggap perkembangan ini sebagai tanda bahwa risiko politik yang terkait dengan pemilu telah surut.
Hal ini membawa sentimen bagus bagi aset-aset beresiko. Terlebih, langkah-langkah stimulus covid-19 terbaru AS mendapat angin segar salah satunya karena menjadi topik yang dibahas oleh Ketua parlemen AS Nancy Pelosi dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin selama panggilan telepon.
"Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows juga positif, mengatakan bahwa potensi kesepakatan antara Partai Republik dan Demokrat tentang lebih banyak bantuan ekonomi masih ada dan Trump juga berkomitmen untuk melihat langkah-langkah itu disahkan," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com.
Kendati dolar melemah, penguatan rupiah tertahan oleh isu internal. Salah satunya lantaran buruh di Jabotetabek kecewa dengan pengesahan RUU Cipta Kerja (Ciptaker).
"Beberapa perubahan tersebut sangat merugikan kaum buruh sehingga sangat wajar kalau Serikat Pekerja dan buruh kembali berteriak lantang," terang Ibrahim.
Dengan penolakan dari kaum buruh mata uang garuda terkikis penguatannya dari awal perdagangan menguat di 177 poin berubah drastis di penutupan pasar menjadi 65 poin. "Ini akibat data internal yang kurang mendukung terhadap penguatan rupiah," imbuhnya.
Dalam perdagangan sore ini, ia memprediksi mata uang rupiah ditutup menguat 65 poin di level Rp14.735 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level 14.800 per dolar AS.
"Dalam perdagangan besok pagi mata uang rupiah kemungkinan akan terjadi fluktuatif namun kemungkinan ditutup menguat sebesar 20-70 poin di level Rp14.700-14.750 per dolar AS," tandasnya.