Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.800 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Senin (5/10) sore. Posisi tersebut menguat 0,34 persen dibandingkan perdagangan Jumat (2/10) sore di level Rp14.864 per dolar AS.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.867 per dolar AS atau menguat dari Rp14.890 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea Selatan melemah 0,40 persen, peso Filipina melemah 0,07 persen, yuan China melemah 0,05 persen, ringgit Malaysia melemah 0,25 persen dan bath Thailand melemah 0,19 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan Yen Jepang menguat 0,33 persen, dolar Taiwan menguat 0,14 persen dan rupee India menguat 0,85 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi terhadap dolar AS.
Poundsterling Inggris melemah 0,12 persen dan dolar Australia melemah 0,21 persen. Sebaliknya franc Swiss menguat 0,30 persen dan dolar Kanada menguat 0,25 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan penguatan rupiah didorong oleh kabar bahwa obat penanganan covid-19 hasil racikan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) farmasi yakni PT Kimia Farma Tbk (KAEF) dan PT Indofarma siap digunakan.
Kedua perusahaan farmasi tersebut sudah mampu memproduksi obat untuk penanganan covid-19 yaitu Favipiravir yang dapat dipergunakan untuk terapi covid-19 dan obat corona Remdesivir dengan nama dagang Desrem.
"Dengan dipasarkannya obat covid-19, maka, ada secercah harapan bahwa masyarakat yang terjangkit pandemi covid-19 sampai saat ini terus meningkat. Setelah obat di pasarkan, kemungkinan masyarakat yang terkena pandemi covid-19 akan berangsur sembuh dan lonjakan covid-19 akan kembali melandai," ujar Ibrahim lewat keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com.
Sementara dari sisi eksternal pergerakan dolar dipengaruhi berita bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera keluar dari Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed, tempat dia dirawat karena covid-19.
Pasar juga masih memantau pernyataan dari Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, yang dijadwalkan untuk menyampaikan pidato utama di konferensi NABE pada hari Selasa (6/10) di mana The Fed akan merilis risalah dari pertemuan September keesokan harinya.
Dalam perdagangan sore ini, mata uang rupiah diprediksi ditutup menguat 64 poin di level Rp14.800 per dolar AS dari penutupan sebelumnya di level Rp14.864 per dolar AS.
"Sementara dalam perdagangan besok pagi mata uang rupiah kemungkinan akan terjadi fluktuatif, namun kemungkinan ditutup menguat sebesar 10-50 poin di level Rp14.770-14.840 per dolar AS," tandas Ibrahim.