Garudafood Beli Saham Pemilik Merek Prochiz Senilai Rp953,7 M

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) resmi meng-akuisisi saham PT Mulia Boga Raya Tbk (KEJU), yang merupakan produsen keju merek Prochiz. Transaksi pembelian saham itu dilakukan pada, Rabu (14/10) kemarin.

"Bersama ini kami sampaikan bahwa PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk telah menyelesaikan pembelian saham PT Mulia Boga Raya Tbk," tulis perseroan dalam surat perseroan, melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Kamis (15/10).

Tercatat, Garudafood membeli 825 juta saham atau mewakili 55 persen dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh Mulia Boga Raya. Harga akuisisi per sahamnya sebesar Rp1.156 per saham, sehingga total nilai akuisisi tersebut mencapai Rp953,7 miliar.

Sebanyak 825 juta saham itu dibeli dari 6 pemilik sebelumnya. Detailnya, Lie Po Fung dengan kepemilikan sebanyak 371,25 juta saham, yang merupakan pemilik saham mayoritas Mulia Boga Raya.

Selanjutnya, Garudafood membeli saham dari Sandjaya Rusli sebanyak 226,88 juta saham, Berliando Tumban Toruan 96,25 juta, Agustini Muara 82,5 juta, Marcello Riveliono Gunadirdja 24,06 juta, dan Amelia Fransisca 24,06 juta saham.

Dengan pembelian saham tersebut, maka terjadi perubahan pengendali Mulia Boga Raya. Karenanya, Garudafood akan melakukan penawaran tender wajib atas seluruh saham Mulia Boga raya yang dimiliki oleh pemegang saham publik sesuai dengan ketentuan dalam POJK Nomor 9/2018 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

"Tujuan akuisisi adalah mengembangkan usaha dan memperluas jaringan usaha, serta memperkuat posisi bisnis perseroan di industri makanan dan minuman," tulis perseroan.

Surat perseroan kepada BEI dan OJK tersebut ditandatangani oleh Direktur Garudafood Paulus Tedjosutikno dan Direktur Garudafood Robert Chandrakelana Adjie.

Pada penutupan perdagangan kemarin, saham Garudafood terpantau menguat 15 poin atau 1,2 persen menjadi Rp1.260 per saham. Serupa, saham Mulia Boga Raya juga bertambah 55 poin atau 4,74 persen ke level Rp1.215 per saham.

[Gambas:Video CNN]